PARBOABOA, Pematangsiantar - Bumi yang menjadi tempat kita tinggal, keadaannya semakin memburuk dari tahun ke tahun. Oleh karena itu kepedulian manusia untuk menjaga bumi sangatlah diperlukan, agar anak cucu dan generasi-generasi selanjutnya tetap dapat menikmati kehidupan dengan layak di tanah yang saat ini kita pijaki.
Saat ini ada banyak aksi peduli lingkungan yang digelar dengan mengajak setiap orang untuk berpartisipasi. Namun jika selama ini kamu enggan untuk ikut dalam kegiatan-kegitan peduli lingkungan, malam ini kamu dapat mengambil bagian menjadi peserta dari acara Earth Hour.
Kegiatan ini dapat dengan mudah dilakukan, cukup matikan lampu dan alat elektronik milikmu satu jam saja mulai dari pukul 20.30 sampai 21.30 WIB. Tidak sulit dan tidak merepotkan. Satu jam tanpa lampu tersebut dapat kamu gunakan sebagai waktu berharga untuk menjaga lingkungan.
Direktur Jenderal WWF Internasional Marco Lambertini mengatakan, Earth Hour 2022 merupakan momen solidaritas untuk manusia dan planet yang dihuninya.
"Earth Hour 2022 menyerukan dunia untuk bersatu dalam momen solidaritas untuk manusia dan planet. Kita tahu bahwa di samping banyak tantangan yang kita hadapi, terutama di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, 2022 tetap menjadi tahun yang kritis bagi Planet, rumah kita bersama," ucapnya, dilansir dari earthhour.org, Sabtu (26/3).
Sejarah Earth Hour
Kegiatan Earth Hour diadakan setiap hari Sabtu di pekan terakhir pada bulan Maret. Pada tahun 2022, Earth Hour Jatuh pada Sabtu, 26 Maret 2022.
Acara Earth Hour ini sudah berlangsung selama 15 tahun sejak pertama kali dilakukan pada tahun 2007 lalu di Sydney, Australia. Kegiatan ini digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) bersama mitranya co-founder Andy Ridley bersama dengan Leo Burnett dan Fairfax Media.
Meski awalnya acara ini mendapat tanggapan negatif, namun gerakan ini berhasil mengajak 2,2 juta orang di Australia untuk memadamkan lampunya selama 1 jam saat itu.
Kegiatan ini kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai negara di dunia, saat ini ada miliaran orang yang berpartisipasi dari 190 negara di dunia.
Di Indonesia sendiri, kegiatan ini mulai berlangsung sejak tahun 2009 dan telah mendapat dukungan dari pemerintah daerah di 200 kota dan digerakkan 1.068 relawan aktif yang tersebar di 30 kota.
Jadi bergabung dan menjadi bagian dari kegiatan ini, 60 menit yang kita sumbangkan akan menjadi wujud kontribusi kita untuk menjaga bumi.