parboaboa

AS Akan Balas Serangan Iran Imbas Tewasnya Tiga Tentara

Atikah Nurul Ummah | Internasional | 30-01-2024

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut Washington akan menanggapi dengan tegas serangan di Tower 22. (Foto: Instagram/@secblinken)

PARBOABOA, Jakarta - Tragedi gugurnya tiga tentara Amerika Serikat (AS) di perbatasan Yordania-Suriah, membuat AS geram. 

Melalui Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pihaknya menegaskan bahwa Washington akan menanggapi dengan tegas serangan ini. 

Blinken mengatakan bahwa AS akan membalas pada waktu dan tempat yang dipilihnya.

Senada dengan itu, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menambahkan bahwa AS tidak akan menutup mata terhadap serangan ini. 

Meski ada dugaan keterlibatan Iran, Kirby menekankan bahwa AS tidak ingin meningkatkan konflik di Timur Tengah atau mencari perang dengan Iran.

Namun, Kirby menyebut dirinya tidak akan mendahului presiden dalam pengambilan keputusan.

Presiden AS, Joe Biden, saat mengumumkan kejadian, mengutuk keras serangan yang menyebabkan tiga tentaranya tewas.

Ia menuduh serangan ini berasal dari kelompok yang berafiliasi dengan Iran dan menuntut pertanggungjawaban mereka. 

Pasalnya, serangan ini disebut serangan paling mematikan bagi AS di Timur Tengah sejak insiden Abbey Gate.

Menteri Komunikasi Pemerintah Yordania, Muhannad Al Mubaidin, membantah bahwa serangan terjadi di wilayah Yordania. Menurutnya, serangan tersebut terjadi di pangkalan AS di Suriah. 

Sementara itu, kelompok Perlawanan Islam di Irak yang diduga kuat dibekingi oleh Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan AS di Suriah.

Akibat tewasnya tiga tentara AS, situasi di Timur Tengah semakin tegang. 

Harakat Al-Nujaba Sebut Akan Lanjutkan Serangan

Kelompok militan Irak, Harakat Al-Nujaba memperingatkan akan melanjutkan serangan terhadap fasilitas militer AS di Timur Tengah kecuali AS segera meninggalkan wilayah tersebut. 

Pernyataan Al-Nujaba ini muncul sehari setelah Koalisi Perlawanan Islam di Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di perbatasan Yordania yang menargetkan sebuah pangkalan militer tersembunyi Amerika Serikat di daerah tersebut.

Meski begitu, Al-Nujaba menyebut pihaknya bukan orang yang bertanggung jawab dalam serangan drone. 

An-Nujaba sendiri diketahui merupakan milisi berssnjata seperti Hamas di Palestina, Kataib Hizbullah di Irak dan Hisbullah di Lebanon yang tergabung dalam Kelompok Perlawanan Islam. 

Serangan Drone Mematikan di Tower 22

Serangan drone yang terjadi Minggu (28/1/2024), menewaskan tiga tentara AS dan melukai 34 lainnya. 

Serangan ini menyasar Tower 22 milik AS di perbatasan Yordania dan Suriah.

Melansir Reuters, Tower 22 berisi dukungan logistik dan menjadi markas sekitar 350 tentara Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS di sana.

Tower 22 dekat garnisun Al Tanf di perbatasan Suriah menampung pasukan AS kecil.

Garnisun ini penting dalam perang melawan ISIS dan bagian dari strategi AS melawan ekspansi militer Iran di Suriah timur. 

Tower 22 juga bertujuan mendukung pasukan AS, melawan militan pro-Iran, dan mengawasi sisa ISIS di area tersebut.

Namun, tidak diketahui secara pasti senjata apa yang disimpan dalam pangkalan tersebut.

Editor : Atikah Nurul Ummah

Tag : #as    #timur tengah    #internasional    #yordania    #joe biden    #iran    #irak   

BACA JUGA

BERITA TERBARU