PARBOABOA, Jakarta – Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan jika keberhasilan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan pembangunan di Indonesia tak lepas dari warisan yang ditinggalkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi kenapa Pak Jokowi bisa bangun dengan gaya pada hari ini? Itu karena warisan SBY yang luar biasa," kata Jansen dalam sebuah video yang diunggah di media sosial Twitter seperti dikutip dari informasi tertulis, Jumat (29/10/2021).
Jansen menyampaikan hal tersebut merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menilai 10 tahun pemerintahan SBY hanya menggelar rapat melulu tanpa ada mengambil keputusan.
Saat memimpin, Jansen menyebut SBY telah menerbitkan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Program itu merupakan kebijakan utama untuk mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran yang menurut Jansen, program tersebut dilanjutkan oleh Jokowi.
Jansen juga mengatakan SBY telah mewariskan APBN sebesar Rp1.800 triliun kepada pemerintahan Jokowi pada 2014 lalu. Jumlah sisa APBN itu empat kali lipat dibandingkan jumlah APBN yang diwariskan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri kepada SBY pada 2004 lalu.
Jansen pun berharap Jokowi saat mengakhiri masa jabatan presiden nanti bisa mewariskan APBN sebesar empat kali lipat kepada presiden selanjutnya. Diketahui jumlah APBN 2004 hanya sebesar Rp427,2 triliun, sementara APBN 2014 mencapai Rp1.876,9 triliun.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengkritik 10 tahun pemerintahan SBY. Hasto menyampaikan kritikan itu bersamaan dengan pujian PDIP terhadap pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi.
Hasto menilai memasuki tahun ketujuh pemerintahannya, Jokowi telah menuai banyak pujian atas kinerjanya selam menjabat Presiden RI. Kondisi itu sangat berbeda dibanding dengan 10 tahun pemerintahan SBY sebelumnya yang dinilai Hasto banyak melakukan rapat tetapi tanpa mengambil keputusan.
"Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin sebelumnya. Beliau adalah sosok yang mau turun ke bawah, yang selalu memberikan direction, yang selalu mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) untuk mengambil keputusan," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (21/10).