Wapres Harap Universitas Kyoto Prioritaskan Penerimaan Mahasiswa Baru Indonesia

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin saat melakukan pertemuan dengan Presiden Universitas Kyoto, Nagahiro Minato usai memberikan kuliah umum di Universitas Kyoto, Jepang, Rabu (08/03/2023). (Foto: wapres.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berharap agar Universitas Kyoto dapat memprioritaskan penerimaan mahasiswa baru bagi pelajar Indonesia, termasuk para santri dari berbagai pesantren.

Sebab, kehadiran para santri di Jepang nantinya tidak hanya untuk belajar tetapi juga akan berkontribusi dalam memberikan gambaran mengenai moderasi beragama, khususnya masyarakat muslim Indonesia.

Hal itu ia ungkapkan pada Presiden Universitas Kyoto, Nagahiro Minato usai memberikan kuliah umum di Universitas Kyoto, Rabu (08/03/2023).

“Kesempatan menuntut ilmu bagi para santri Indonesia pada universitas di Jepang akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangannya di lokasi.

“Serta mendorong dialog lintas agama untuk menumbuhkan rasa toleransi,” sambungnya.

Menurutnya, dialog lintas agama adalah forum penting untuk saling mengenal, membangun toleransi dan harmoni, serta perdamaian dunia. Sehingga, perguruan tinggi seperti Universitas Kyoto menjadi tempat yang tepat untuk menyebarkan pemahaman dan kesadaran akan perlunya menumbuhkan rasa toleransi.

“Karena itu, saya harapkan dukungan selanjutnya dari Universitas Kyoto untuk memperkuat platform kerja sama yang dapat mendorong peningkatan pemahaman lintas agama,” harapnya.

Di sisi lain, Wapres mengapresiasi kerja sama Universitas Kyoto dengan berbagai universitas dan lembaga penelitian di Indonesia yang selama ini terjalin baik.

“Senang mengetahui Universitas Kyoto adalah salah satu dari 13 universitas di Jepang yang membuka kesempatan belajar bagi warga Indonesia,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia mendorong optimalisasi peluang peningkatan kerja sama pendidikan di bidang penelitian dan teknologi, pengembangan kurikulum dan inovasi, kolaborasi lintas sektor, serta pertukaran mahasiswa atau dosen.

“Pengalaman Universitas Kyoto sebagai universitas riset tertua di Jepang akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan SDM di Indonesia,” pungkasnya.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS