PARBOABOA, Medan – Media sosial Instagram dihebohkan dengan video mengenai terjadinya bencana tornado di Dubai tahun 2024. Dalam video tersebut terlihat putaran angin yang berbentuk tornado menghantam berbagai bangunan di sekitarnya.
Angin kencang di sekitar pusaran tornado itu menggambarkan suasana yang mencekam. Pepohonan di sekitarnya terlihat bergoyang sangat dahsyat. Bahkan ada gambaran ombak di laut yang semakin tinggi dan menghantam daratan di sekitarnya.
Dari video tersebut, beberapa netizen memberikan komentar bahwa video tersebut tidak benar adanya. Akun Instagram @rickyoktaviandry menuliskan bahwa ia tinggal di dubai dan tidak ada terjadi tornado seperti yang digambarkan dalam video tersebut.
Sementara akun Instagram @iqbal.e.febrian menuliskan “Ane tinggal di Dubai masalahnya aman-aman aja.”
Pantauan Parboaboa, netizen lainnya mengatakan hal yang serupa. Bahwa kawan-kawan, keluarga dan kenalannya yang saat ini tinggal di Dubai tidak mengetahui atau mengalami bencana tornado seperti yang ditampilkan dalam video tersebut.
Beberapa netizen lainnya mendoakan agar bencana tornado 2024 itu untuk dikirimkan ke Israel. “Y Allah, kalo boleh meminta, kirimkan kaya gini ke Isriwil,” tuturnya.
Sementara itu, akun Instagram @yannassasmita mengatakan “masih keliatan editannya.”
Diketahui, video ini tidak hanya beredar di media sosial Instagram namun YouTube dengan akun Cokronews TV. Video ini mulai dipublikasikan dua hari yang lalu namun belum ada komentar apapun mengenai video bencana ini.
Koordinator Cek Fakta, Adi Marsiela mengakui banyaknya video hoax yang beredar di media sosial khususnya terkait bencana. Video hoax badai tornado 2024 kali ini dalam pantauannya sudah digunakan sebanyak puluhan ribu digunakan di medsos. Hal ini semakin membuktikan bahwa video tersebut hoax.
“Banyak video hoax seperti ini yang terus beredar di tengah masyarakat karena banyak netizen yang merespon,” katanya kepada Parboaboa, Senin (26/2/2024).
Respon netizen yang banyak ini tentunya akan menguntungkan penyebar video, baik dalam hal komentar maupun jumlah pengikut.
Dalam kasus penyebaran video hoax ini, Adi Marsiela menyarankan pengguna medsos untuk melakukan pengecekan mandiri. Cara paling sederhana adalah memantaunya di mesin pencari Google dengan kata kunci tornado Dubai.
Dari pencarian itu, secara logika kejadian masif pasti akan diberitakan secara masif juga. Khususnya media arus utama yang mengedepankan kejadian besar.
“Jangankan badai tornado yang diklaim itu, kita bandingkan saja dengan kejadian angin besar minggu lalu di Kabupaten Sumedang, Bandung. Media arus utama kurang dari satu jam pasti ada beritanya. Ini bisa jadi acuan apakah video itu benar atau tidak,” jelasnya.
Selain itu, cara lain untuk mengecek kebenaran video yang beredar adalah dengan membuka cekfakta.com, sebuah mesin pencarian yang menggunakan kata kunci maka akan keluar hasil konten-konten hoax yang beredar.
Adi menyarankan agar masyarakat selalu kritis dan skeptis atas informasi yang diterima, khususnya dari media sosial kemudian lakukan pengecekan dengan dua cara yang dijelaskan sebelumnya agar tidak terpapar hoax.
Editor: Fika