PARBOABOA - Banyak yang mengira jika tetanus murni disebabkan oleh luka tusukan paku yang berkarat. Faktanya, tetanus merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh.
Tetanus umumnya banyak diderita oleh bayi baru lahir dan para ibu yang tidak terlindungi vaksin. WHO mencatat 25.000 bayi baru lahir meninggal dunia karena kasus tetanus di tahun 2018. Penyakit ini sering terjadi di daerah padat penduduk dengan iklim panas dan udara lembab.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti obat atau penanganan medis yang dapat menyembuhkan tetanus. Pengobatan yang ada hanya berfokus pada pencegahan komplikasi. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit tetanus, yuk simak pembahasan lebih lanjut di artikel ini!
Apa itu Penyakit Tetanus?
Tetanus adalah infeksi yang disebebakan oleh bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan otot menjadi kaku dan tegang. Bakter ini menginfeksi seseorang melalui luka terbuka. Jadi, saat kamu terkena paku berkarat, bukan paku berkarat yang menyebabkan terjadi tetanus. Namun, luka terbuka akibat tusukan atau sayatan tersebut yang menjadi jalan bagi bakteri Clostridium tetani untuk menginfeksi sistem saraf.
Penyebab Tetanus
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyakit tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Spora dan bakteri ini dapat berkembang biak hampir dimana saja, terutama kotoran binatang, debu, dan tanah. Spora bakteri dapat masuk dan menginfeksi seseorang melalui luka terbuka.
Kemudian spora tersebut berkembang menjadi bakteri yang menghasilkan racun berbahaya yang bernama tetanospasmin. Nah, racun inilah yang berperan besar dalam kerusakan sistem saraf yang mengontrol otot (neuron motorik), sehingga menyebabkan kejang otot dan kekakuan pada bagian tubuh yang terluka.
Bakteri tetanus dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka misalnya akibat:
- Luka yang terkontaminasi tina, tanah, debu dan air liur
- Luka tusuk akibat benda yang tajam
- Luka bakar
- Luka yang disertai dengan jaringan mati, sperti gangrene
- Luka akibat gigitan hewan, misalnya tikus
- Luka akibat kecelakaan lalu lintas
Gejala Penyakit Tetanus
Gejala utama tetanus adalah otot rahang yang mengencang. Kondisi ini menyebabkan mulut sulit terbuka, sesak napas dan penderitanya sulit menelan makanan. Gejala lain yang muncul karena tetanus adalah:
- Detak jantung cepat
- Demam
- Diare
- Sakit kepala
- Tinja berdarah
- Tekanan darah tinggi
- sakit tenggorokan
- berkeringat
- Gangguan irama jantung
- peka terhadap sentuhan
- Kaku otot yang meluas hingga ke perut lengan dan leher
- Air liur keluar terus-menerus
Kemunculan gejala-gejala diatas dapat terjadi dalam 3 hingga 21 hari setelah infeksi terjadi, namun biasanya muncul di hari ke-14. Smentara pada bayi, butuh waktu sealam 3 hingga 2 minggu sampai gejala pertama kali muncul.
Jenis-Jenis Tetanus
Berdasarkan temuan klinisnya tetanus terbagi menjadi beberapa jenis, berikut masing-masing penjelasannya.
a. Tetanus Umum
Tetanus Umum merupakan jenis yang paling umum terjadi yaitu sekitar 85-90% dari keseluruhan kasus infeksi bakteri Clostridium tetani. Penyakit tetanus jenis ini dapat dipicu oleh luka berat maupun ringan.
Gejala paling umum dari kondisi ini adalah rasa kuku pada rahang. Biasanya gejalanya akan muncul 7 hingga 21 hari setelah terinfeksi pertama kali, tergantung dari lokasi luka dengan sistem saraf pusat.
b. Tetanus lokal
Infeksi jenis lokal cukup jarang terjadi. Tanda-tanda dan gejala yang muncul biasanya berupa kejang otot pada bagian tubuh yang terluka. Tingkat keparahannya pada masing-masing penderita umumnya bervariasi dan keempatan untuk bertahan hidup dari infeksi jenis lokal relatif besar.
c. Tetanus neonatal
Tetanus jenis ini merupakan bagian dari tetanus umum. Infeksi Infeksi neonatal lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang dan menyebabkan hampir setengah dari seluruh kasus kematian bayi baru lahir.
Penyebab utamanya adalah proses persalinan yang kurang bersih serta terlahir dari ibu yang belum pernah menerima imunisasi. Proses inkubasi tetanus jenis ini terjadi selama kurang lebih 3 hingga 10 hari. Kemungkinan tetanus neonatal dapat berujung pada kematian cukup besar, yaitu sekitar 70%.
Pengobatanan dan Pencegahan Tetanus
Penyakit tetanus belum dapat diobati, namun gejalanya dapat diredakan dengan suntik antitetanus, obat-obatan, dan vaksin tetanus. Imunisasi tetanus juga merupakan salatu satau cara dalam mencegah penyakit ini. Di negara Indonseia, imunisasi tetanus termasuk wajib dan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Demikianlah informasi terkait penyebab, gejala, jenis dan cara pengobatan tetanus. Semoga ulasan kami bermanfaat untuk kamu!