PARBOABOA, Banyumas - Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) melakukan rekontruksi kejadian pembuangan tubuh Handi (18) dan Salsa (14) di Banyumas, tepatnya di Jembatan Sungai Tajum, Jalan Raya Rawalo, Desa Mengganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas pada Senin (3/1/12). Lokasi ini merupakan tempat dimana ketiga tersangka membuang tubuh kedua korban yang tertabrak di Nagreg, Jawa Barat. Sungai Tajum sendiri bermuara ke Sungai Serayu lokasi ditemukannya jenazah kedua korban.
Ketiga tersangka yang merupakan anggota TNI AD yakni Kolonel Infanteri Priyanto (tersangka 1), Kopda Ahmad Sholeh (tersangka 2), dan Kopda Dwi Atmoko (tersangka 3) dihadirkan secara langsung di lokasi.
Dalam reka adegan ini, petugas menghadirkan sebuah mobil berwarna hitam bernomor polisi B 300-Q yang digunakan tersangka saat kejadian, kemudian manekin sebagai pengganti korban.
Namun pelaksanaan reka adegan ini dilakukan dengan pengawasan ketat, dimana jalan provinsi yang menghubungkan Banyumas dengan Cilacap ditutup total saat reka adegan dilakukan. Begitupun dengan masyarakat dan awak media tidak diperbolehkan untuk melihat dari dekat reka adegan tersebut, yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.25 WIB.
Dari pantauan terlihat korban pertama dibuang ke sungai dengan posisi kepala berada di bawah, sedangkan korban kedua dibuang dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Dikutip dari Detik.com, Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf Candra mengatakan ada beberapa reka adegan yang dilakukan dari atas jembatan tersebut, namun mengenai detail rekontruksi kasus ini akan disampaikan oleh Puspomad yang menangani kasus ini.
"Kami lihat cukup banyak (reka adegan di Banyumas) tadi ada beberapa, tapi intinya kegiatan dilakukan di jembatan, TKP di jembatan. Saya tidak bisa memberikan jawaban yang lengkap siapa yang membuang, karena nanti dari hasil penyelidikan dan pengembangan akan disampaikan lebih lanjut. Kalau dilihat secara umum memang dibuangnya di sini," jelasnya.
Reka adegan di Nagreg
Sebelum melakukan rekontruksi kejadian di Banyumas, Puspomad telah lebih dahulu menggelar rekontruksi di Nagreg, Kabupaten Bandung yang menjadi lokasi pasangan tersebut tertabrak mobil yang dibawa ketiga tersangka pada Senin (3/1/2021).
Ada lima adegan yang dipergarakan di lokasi tersebut yang menunjukkan keadaan korban setelah tabrakan, yaitu:
1. Adegan pertama memperlihatkan korban Salsa berada di kolong sebelah kanan mobil setelah tertabrak, sedangkan Handi berada di kolong sebelah kiri mobil. Setelah tabrakan, dua orang penumpang mobil yakni Kolonel Priyanto dan Kopda Ahmad Sholeh turun dari mobil, sedangkan Kopda Dwi Atmoko tetap duduk di kursi kemudi.
2. Kedua tersangka kemudian sempat menggotong tubuh Handi ke pinggir jalan dibantu oleh seorang saksi.
3. Pada adegan ketiga, kedua tersangka kemudian menarik tubuh korban Salsa dari kolong mobil, lalu mengangkatnya ke pinggir jalan dekat dengan lokasi korban Handi diletakkan sebelumnya.
4. Tak berselang lama, kedua korban kemudian diangkut ke dalam mobil. Korban Salsa diletakkan dibagian kursi tengah mobil, sedangkan Korban Handi diletakkan di bagian belakang mobil.
5. Pada adegan kelima, para pelaku kemudian membawa mobil dan meninggalkan lokasi kejadian dengan dalih akan membawa korban menuju rumah sakit. Namun para pelaku justru membawa korban ke Banyumas dan membuang tubuh keduanya.
Kronologi Kejadian
Seperti diberitakan Parboaboa sebelumnya, Handi dan Salsa adalah korban kecelakaan saat keduanya melintas dari arah Bandung menuju Limbangan pada Rabu (8/12) sekitar pukul 15.20 WIB. Kemudian pasangan tersebut dibawa oleh 3 orang penumpang mobil tersebut, dengan alasan akan dibawa menuju ke rumah sakit.
Pihak keluarga yang melakukan pencarian ke seluruh rumah sakit di daerah tersebut, tak kunjung menemukan keberadaan keduanya. Berselang beberapa hari setelah kejadian tersebut, tepatnya pada Sabtu (11/12) jasad keduanya ditemukan terpisah di Sungai Serayu. Salsa ditemukan di Cilacap, sedangkan Handi ditemukan di Banyumas, Jawa Tengah.
Dari hasil autopsi ditemukan bahwa Handi di buang ke dalam sungai dalam keadaan hidup, karena di dalam paru-parunya ditemukan pasir dan air. Sedangkan Salsa diduga meninggal karena luka di kepala saat tabrakan.
Video saat Handi dan Salsa dibawa mobil yang menabrak tersebut sempat viral di media sosial dan menjadi barang bukti yang digunakan untuk menyelidiki kasus ini.