PARBOABOA, Jakarta – Saat ini, umat Katolik dan Kristen di seluruh dunia sedang bersiap diri untuk merayakan momen kelahiran Yesus Kristus atau Natal pada 25 Desember 2023 nanti.
Begitu juga dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), yang telah mengangkat tema Natal tahun ini dari Injil Lukas 2:14. “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi,” demikian bunyi tema Natal 2023.
Tema Natal 2023 ini, sebagaimana dilansir dari pgi.or.id, mencerminkan esensi Natal sebagai peringatan kelahiran Yesus Kristus, Anak Allah yang diutus untuk membawa damai dan keselamatan bagi umat manusia.
KWI dan PGI berharap agar tema ini menjadi panduan untuk seluruh kotbah Natal, terutama di gereja-gereja yang berada di bawah naungan KWI dan PGI.
Lebih jauh, tema ini diharapkan menjadi landasan untuk kegiatan-kegiatan amal dan kepedulian sosial yang diadakan oleh gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Umat Katolik dan Kristen diajak untuk terus berbagi kasih, mempererat tali persaudaraan, dan meresapi makna sejati Natal.
Dengan begitu, Natal 2023 di Indonesia bisa menjadi perayaan yang mendalam dan bermakna, mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan dunia yang penuh damai dan kasih, di tengah-tengah keberagaman manusia.
Sejarah Natal
Perayaan awal Natal muncul pertama kali pada abad ke-4 Masehi, ketika Gereja Kristen merayakan Natal sebagai hari raya keagamaan.
Pemilihan tanggal 25 Desember terkait erat dengan usaha Gereja untuk menyelaraskan perayaan Kristen dengan perayaan pagan yang sudah ada pada waktu itu.
Beberapa sarjana berpendapat, tanggal ini dipilih untuk menggeser perayaan matahari pagan ke perayaan kelahiran "Matahari Keadilan" (Christus Sol Invictus).
Sementara itu, dalam kitab suci, peryaan Natal erat dengan peristiwa-peristiwa dalam Perjanjian Baru, khususnya Injil Lukas dan Matius.
Injil Lukas mengisahkan tentang kelahiran Yesus di Bethlehem, pemberitahuan kepada para gembala oleh malaikat, dan kunjungan para gembala ke tempat Yesus dilahirkan.
Injil Matius menekankan peran Yosef, tunangan Maria, dan kedatangan orang-orang bijak dari Timur yang mengikuti bintang untuk mencari bayi Yesus.
Semakin ke sini, tradisi-tradisi Natal berkembang di berbagai negara dengan cara yang unik. Beberapa tradisi melibatkan penyalaan lilin-lilin di pohon Natal, pertunjukan kisah-kisah kelahiran Yesus, dan pertemuan keluarga.
Namun demikian, meski banyak elemen perayaan Natal yang berkembang dari tradisi dan kebiasaan budaya, inti sejarah Natal tetap terkait erat dengan kisah kelahiran Yesus Kristus, yang memegang peran sentral dalam ajaran dan kepercayaan Kristen.