PARBOABOA,
Jakarta – Setelah sempat angkat kaki, Subway kini akan kembali
membuka cabang di Indonesia pada kuartal IV 2021. Subway adalah restoran
sandwich terbesar asal Amerika Serikat. Rencananya, gerai restoran pertama akan
dibuka di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Sebelumnya, Subway pernah membuka jaringan restoran mereka
di tanah air pada era 1990-an hingga 2000-an. Restoran mereka buka di Pondok
Indah Mal (PIM), Mal Taman Anggrek, Plaza Senayan, Mal Ciputra Jakarta, dan
Wisma 46 di Jakarta. Selain itu, ada juga satu restoran di Kuta, Bali. Tapi per
Oktober 2000, cabang-cabang tersebut tutup permanen.
Pada Senin (23/8), CEO Subway John Chidsey mengungkapkan
bahwa perusahaan ingin menjajaki lagi bisnis kuliner di Indonesia karena
tingginya permintaan dari masyarakat di dalam negeri.
Karena itu, perusahaan segera mencari rekan bisnis di
Indonesia dan memilih PT Sari Sandwich Indonesia. Perusahaan ini adalah anak
usaha PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MBA) yang merupakan bagian dari PT Mitra
Adiperkasa Tbk (MAP).
"MAP, peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia,
merupakan mitra ideal untuk memulai ekspansi kami di wilayah Asia Pasifik. Kami
yakin para pelanggan di Indonesia sangat menginginkan opsi yang lebih baik. Hal
ini merupakan langkah awal dari rencana ekspansi global kami," jelasnya.
Lebih lanjut, kerja sama antara Subway dan MAP tertuang
dalam perjanjian yang baru saja diteken. MBA optimis kerja sama ini tak hanya
akan menumbuhkan bisnis Subway, tapi juga MBA ke depan.
Pasalnya, Subway cukup digemari di Indonesia. Sementara,
pasar konsumen Indonesia sangat besar, sehingga diyakini bisa membuat Subway
menjadi restoran dengan pertumbuhan kuat dan stabil ke depan.
"Subway menawarkan pilihan sandwich yang lezat dan
lebih baik, sesuai dengan tren kebutuhan konsumen Indonesia akan menu makanan
sehari-hari yang lebih seimbang dan sehat," terang Presiden Direktur MAB
Anthony Cottan.
"Selain kenyamanan dan harga yang terjangkau, model pemesanan Subway menyajikan setiap pesanan sesuai dengan permintaan dan selera pelanggan. Hal ini akan menjadi daya tarik yang kuat, sehingga mendukung pertumbuhan di tahun-tahun yang akan datang," lanjutnya.