PARBOABOA, Pematangsiantar – Sama seperti kelelawar terbesar di dunia, sosial media juga sempat dihebohkan dengan munculnya seekor hewan berkaki pendek dengan kulit licin yang berada di depan sebuah rumah di Jepang. Banyak warganet yang penasaran dengan spesies yang satu ini lantaran tubuhnya yang besar dan terlihat cukup asing bagi siapa saja yang melihatnya.
Bahkan, beberapa orang juga berpendapat bahwa makhluk ini termasuk salah satu jenis ikan lele. Namun faktanya, hewan tersebut adalah Japanese Giant Salamander yang merupakan amfibi atau hewan yang dapat hidup di darat maupun air.
Salamander terbesar ini bisa dibilang memiliki hubungan saudara dengan 2 Salamander lainnya yaitu Chinese Salamander dan Hellbender yang berasal dari Amerika. Mereka memiliki kemiripan baik bentuk tubuh, habitat dan juga mencari mangsa.
Ketiga salamander ini juga dikenal sebagai amfibi terbesar di dunia, lho. Penasaran dengan fakta mengenai trio Giant Salamander? Scroll down, yuk!
1. Hewan yang menjadi saksi Dinosaurus datang dan pergi
Salamander disebut-sebut sebagai "fosil hidup" karena mereka sudah hidup sejak zaman purba. Laman resmi Kebun Binatang Sandiego Amerika menyebut, 3 spesies salamander raksasa ini diperikirakan sudah ada sejak zaman Jurrasic atau sekitar 170 juta tahun yang lalu. Jika diperkirakan sudah seangkatan dengan dinasaurus, ya!
2. Ukuran Tubuh yang berbeda dengan Salamander biasa
Dilansir sandiegozoo.org, Chinese Salamander mampu tumbuh hingga mencapai ukuran maksimal yakni sekitar 1,8 meter. Sedangkan Salamander Jepang berukuran sedikit lebih kecil yaitu 1,5 meter dengan berat yang mencapai 23 kg.
Hellbender merupakan Salamander terkecil di antara trio Salamander raksasa ini, walaupun yang paling kecil namun ukuran maksimalnya saja sudah mencapi 70 cm, lho. Meski begitu, panjang tubuh Hellbender masih jauh lebih dibandingkan spesies Salamander biasa yang hanya berukuran 10-15 cm.
3. Trio Salamander memiliki warna tubuh yang berbeda
Jika pada umumnya Salamander hanya memiliki 4 kaki yang membantunya untuk berjalan, lain halnya dengan Giant Salamander yang memiliki kaki yang gemuk serta pendek.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh yang gepeng dengan mata kecil dan kulit yang sangat licin. Walaupun sangat mirip, namun ternyata ketiga jenis ini memiliki perbedaan warna tubuh. Hellbender memiliki tubuh berwarna cokelat kemerahan, Chinese Giant Salamander berwarna abu-abu kecokelatan, sedangkan Salamander Jepang memiliki warna yang lebih gelap dibanding lainnya yaitu hitam.
4. Hewan Amfibi yang terancam punah
Meski belum diketahui berapa banyak jumlah Salamander raksasa yang masih hidup di alam hingga saat ini, namun ketiganya termasuk dalam kategori hewan langka. Dilansir dari National Geographic, The International Union for Conservation of Nature's (IUCN) Red List telah menetapkan dua jenis salamander yakni Hellbender dan Salamander Jepang berstatus near threatened atau terancam punah.
Sementara Salamander China diberikan status critically endangered atau dikategorikan dalam kondisi yang sangat kritis di alam. Konservasi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar (CITES), juga menetapkan status Appendix I yang membuat tiga spesies Giant Salamander ini tidak diperbolehkan untuk dibawa ke luar negeri.
5. Hewan yang bernafas menggunakan kulit
Salah satu penyebab populasi salamander raksasa ini berkurang adalah habitatnya yang telah terkontaminasi. Hampir semua jenis amfibi, termasuk ketiga Giant Salamander, bernafas dengan menggunakan kulit mereka.
Oleh sebab itu, hewan ini sangat memerlukan air yang bersih dan mengandung banyak oksigen agar dapat tetap hidup. Selain itu, mereka juga membutuhkan batu besar untuk dijadikan rumah dan tempat menjaga telurnya.
6. Penglihatan yang minus
Meski bisa hidup di darat, namun hewan ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dalam air. Dilansir stlzoo.org, Giant Salamander biasanya tidak berenang, namun berjalan di sekitar dasar sungai. Mereka juga memiliki kemampuan berkamuflase yang baik sehingga mampu menghindari predator alami dengan mudah.
Menurut sandiegozoo.org, mata mereka yang kecil tidak bisa membantunya untuk melihat. Giant Salamander akan mendeteksi mangsa yang ada disekitarnya dengan cara merasakan getaran yang ada di dalam air. Jika sudah merasakan ada mangsa yang mendekat, maka mereka hanya akan membuka mulut dan menunggu mangsanya untuk masuk dengan sendirinya.
7. Mampu hidup tanpa makan selama beberapa minggu
Jenis hewan ini diketahui sangat menyukai ikan, udang, cacing, kepiting dan juga kodok untuk menu santapan mereka. Bahkan, terkadang mereka juga bisa memangsa kawanannya sendiri yaitu para salamander yang berukuran lebih kecil.
Dikutip dari animals.mom.me, amfibi ini diketahui memiliki metabolisme yang sangat lambat. Oleh sebab itulah Giant Salamander mampu hidup selama beberapa minggu tanpa mengkonsumsi apapun.
Itulah 7 fakta Salamander China, Hellbender dan Salamander Jepang yang merupakan spesies amfibi terbesar di dunia. Kira-kira kamu sudah pernah melihat mereka belum nih? Komen di bawah ya!