PARBOABOA, Polewali Mandar – Sekitar 100 unit rumah warga terendam banjir rob dengan ketinggian mencapai 50 centimeter di Lingkungan Ujung, Kelurahan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Minggu (5/12/21) malam.
Air rob yang datang dari laut itu mulai naik pada sore hari sekitar pukul 18.30 WIB. Akibatnya selain merendam pemukiman warga, juga menghancurkan satu kapal nelayan akibat dihempas gelombang tinggi.
Dampak peristiwa alam ini, sejumlah warga di daerah itu terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam air.
Lurah Polewali Abdul Karim mengungkapkan peristiwa itu sempat menimbulkan kepanikan warga. Dikatakannya jika banjir akibat pasang surut air laut ini memang kerap terjadi di desa mereka. Namun banjir rob yang terjadi kali ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya.
"Selama ini tiap tahun terjadi banjir rob di Kelurahan Polewali, khususnya di Lingkungan Ujung. Banjir rob yang terjadi kali ini lebih parah karena hujan di hulu, jadi bersamaan dengan air pasang datang. Kemungkinan ini bisa terjadi sampai bulan tiga tahun depan," ungkap Abdul Karim saat memantau pemukiman warga yang terendam banjir.
Menurut Karim, pihaknya telah beberapa kali melaporkan potensi banjir rob ini ke pihak terkait, namun belum mendapat perhatian hingga saat ini.
"Sudah tiga kali bermohon untuk dibuat tanggul atau pemecah ombak. Karena ada sekira 100 rumah penduduk di sini selalu kena dampak pasang surut air laut. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan," tutur Karim.
Unutk menghindari kerugian yang lebih besar akibat banjir rob itu, warga yang rumahnya terendam berupaya memindahkan harta bendanya ke lokasi yang aman. Sedangkan beberapa nelayan menambatkan perahu mereka hingga ke daratan agar tidak turut rusak dihantam gelombang.
“Ada kapal nelayan yang hancur dihantam gelombang, nilainya 100 juta rupiah. Mudah-mudahan pemerintah lekas memberi perhatian," pungkas Karim.