PARBOABOA - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Tano Timbangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mengakibatkan kerugian besar.
Sebanyak 10 orang dilaporkan mengalami luka-luka, sementara ratusan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.
Saat ini, sekitar 200 warga dari Desa Kota Tua dan 50 warga dari Desa Simaninggir tinggal di tenda pengungsian sementara.
Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan kerusakan pada 30 unit rumah, dengan lumpur setebal 50 cm menutupi kawasan permukiman.
Proses pembersihan dan evakuasi pun menghadapi berbagai tantangan, terutama karena hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, menjelaskan bahwa banjir bandang terjadi pada Rabu (18/12/2024) sore setelah hujan deras melanda sejak siang.
Luapan air dari sungai membawa material lumpur dan batu yang menghancurkan rumah-rumah warga di dua desa terdampak.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Tapanuli Selatan masih akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Untuk itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai angin kencang. Kondisi ini tidak hanya mengancam keselamatan warga tetapi juga memperlambat proses pembersihan material lumpur dan distribusi bantuan ke lokasi pengungsian.
Saat ini, upaya pemulihan menjadi fokus utama. Tim gabungan dari pemerintah daerah, BPBD, dan aparat, telah menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, serta memperbaiki akses jalan yang rusak akibat banjir.
Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan medis terus didistribusikan untuk mendukung kehidupan warga di pengungsian.