PARBOABOA – Terdapat berbagai jenis penyakit dalam istilah medis yang mungkin belum dikenal oleh masyarakat umum, salah satunya adalah ramsay hunt syndrome. Meskipun jarang terdengar, sindrom ini memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang.
Melansir dari situs resmi Mayo Clinic, ramsay hunt syndrome dikenal sebagai herpes zoster oticus, adalah kondisi medis yang terkait dengan infeksi virus varicella zoster.
Virus ini telah bersarang dalam tubuh sejak seseorang terkenal cacar air pada masa lampau. Virus varicella zoster tidak sepenuhnya lenyap setelah pulih dari cacar air, melainkan bersembunyi dalam saraf dan dapat aktif kembali.
Ramsay hunt syndrome adalah suatu gangguan yang terjadi pada saraf wajah yang berdekatan dengan salah satu telinga, menyebabkan ruam berwarna merah. Kondisi ini juga berpotensi menyebabkan kelumpuhan di bagian wajah serta mengganggu fungsi pendengaran.
Mengetahui gejala ramsay hunt syndrome sejak dini adalah langkah yang tepat untuk mengurangi potensi komplikasi yang mungkin saja terjadi.
Seperti halnya kelumpuhan permanen pada otot wajah dan masalah ketulian, juga dapat diminimalisir melalui penanganan yang tepat. Lalu, apa saja gejala, penyebab, faktor risiko, komplikasi dan diagnosis yang wajib kita ketahui?
Agar lebih memahaminya, mari simak ulasan selengkapnya yang telah Parboaboa rangkum berikut ini!
Apa itu Ramsay Hunt Syndrome?
Ramsay hunt syndrome adalah suatu gangguan neurologis yang diakibatkan oleh virus varicella zoster, yang juga menyerang penyakit cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.
Virus ini mampu bertahan dalam tubuh individu sepanjang hidupnya, bahkan setelah pulih dari cacar air. Kondisi ini tidak memihak semua gender dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah, disertai dengan ruam yang sangat menyakitkan di sekitar telinga yang seringkali membuat kulit terasa terbakar.
Seringkali, sindrom ini lebih umum dialami oleh kelompok usia lanjut, dan sebagain penderitanya mengalami perubahan dalam fungsi pendengaran. Terkadang, gejala ini bisa berupa sensasi suara yang lebih keras di satu telinga atau bahkan tuli parsial.
Nyeri di area telinga dan wajah umumnya merupakan komponen khas dari sindrom ini, dan beberapa pasien juga bisa mengalami sensasi pusing (vertigo).
Gejala Ramsay Hunt Syndrome
Terdapat dua gejala utama yang menandakan seseorang terjangkit ramsay hunt syndrome, di antaranya:
1. Ruam merah dan melepuh di sekitar telinga
Salah satu gejala yang mungkin timbul adalah ruam merah dan melepuh di sekitar telinga. Konidi akan terasa sangat menyakitkan bagi para penderitanya.
Selain itu, ruam merah juga sering berisi cairan, yang bisa terjadi di dalam, di sekitar, ataupun di sebelah salah satu telinga.
2. Kelumpuhan wajah
Kelemahan atau kelumpuhan pada wajah di sisi yang sama dengan telinga yang terkena ruam sering kali terjadi bersamaan dengan ruam. Terkadang, salah satu gejala bisa muncul sebelum yang lain, atau dalam beberapa kasus, ruam mungkin bahkan tidak muncul sama sekali.
Penyebab Ramsay Hunt Syndrom
Salah satu faktor penyebab ramsay hunt syndrome yang seringkali memicu reaktivasi ini adalah stres. Terkadang, daya tahan tubuh kita dapat merosot dan menjadi kurang efektif dalam melawan infeksi. Inilah saat dimana tubuh kita menjadi lebih rentan terhadap reaktivasi virus penyebab cacar air.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa stres berpotensi untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini memungkinkan seseorang mengalami tingkat stress yang tinggi dan berisiko terkenal infeksi.
Faktor Risiko Ramsay Hunt Syndrom
Ramsay hunt syndrome memiliki kemampuan untuk muncul pada individu yang pernah mengalami cacar air sebelumnya. Lebih umum terjadi pada usia lanjut, biasanya menyerang individu berusia di atas 60 tahun. Namun, jarang terjadi pada anak-anak.
Sindrom ini sebenarnya tidak menular, namun reaktivasi virus varicella-zoster bisa memicu timbulnya cacar air pada orang yang belum pernah menderita kondisi tersebut atau belum mendapatkan vaksinasi cacar air.
Keadaan ini bisa menjadi risiko serius terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Sampai ruam dengan lepuh sembuh sepenuhnya, hindari kontak fisik dengan:
- Individu yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya atau belum mendapatkan vaksinasi cacar air
- Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah
- Bayi yang baru lahir
- Wanita yang sedang hamil
Komplikasi Sindrom Ramsay Hunt
Terdapat beberapa komplikasi yang ditimbulkan oleh sindrom ini, di antaranya:
1. Gangguan Pendengaran Permanen dan Kelemahan Wajah
Bagi sebagian besar individu, gangguan pendengaran dan kelumpuhan wajah yang terkait dengan sindrom ini cenderung bersifat sementara. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, kemungkinan ini juga dapat menjadi permanen.
2. Masalah pada Mata
Kelumpuhan wajah yang disebabkan oleh ramsay hunt dapat menghambat kemampuan menutup kelopak mata.
Jika hal ini terjadi, lapisan pelindung mata (kornea) dapat mengalami kerusakan. Kerusakan ini memiliki potensi untuk menyebabkan rasa nyeri pada mata dan pengaburan penglihatan.
3. Neuralgia Pascaherpetik
Neuralgia Pascaherpetik merupakan kondisi yang muncul saat infeksi herpes zoster merusak serat-serat saraf.
Pesan yang dikirim melalui serat saraf ini menjadi terganggu dan berlebihan, mengakibatkan rasa nyeri yang mungkin berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama setelah tanda dan gejala lain dari sindrom ini mereda.
Diagnosis Ramsay Hunt Syndrome
Dikutip dari laman Facial Palsy, ketika mendiagnosisnya seringkali menjadi tantangan karena gejalanya bervariasi di tiap individu dan tumpang tindih dengan gejala dari penyebab kelumpuhan wajah lainnya.
Pasien yang menderita penyakit ini mungkin merasakan nyeri yang intens, yang sering kali menjadi ciri khas yang membedakannya dari penyebab lain dari kelumpuhan wajah yang muncul secara tiba-tiba.
Berbagai tahap pemeriksaan dan penunjang di bawah ini dapat digunakan dalam proses diagnosis ramsay hunt syndrome:
- Wawancara medis mendalam dengan dokter atau profesional kesehatan.
- Pemeriksaan fungsi saraf wajah (seperti kemampuan menutup mata).
- Pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan telinga.
- Tes darah untuk mengukur kehadiran antibodi terhadap virus varicella-zoster
- Pemeriksaan pendengaran.
- Pemindaian resonansi magnetik (mri) untuk mengidentifikasi daerah peradangan di sepanjang jalur saraf wajah dan mengesampingkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang dialami.
- Studi konduksi saraf yang dapat mengevaluasi fungsi saraf wajah. meskipun ini tidak bersifat diagnostik, studi ini dapat memberikan gambaran tingkat kerusakan saraf wajah.
- Elektromiografi, yang juga dapat mengindikasikan adanya kerusakan pada saraf wajah. namun, seperti sebelumnya, ini bukanlah alat diagnostik yang memberikan informasi spesifik mengenai penyebab kerusakan tersebut.
Pengobatan Sindrom Ramsay Hunter
Dalam upaya pengobatan sindrom ramsay hunter, langkah awal yang diambil oleh dokter adalah melakukan pemeriksaan kondisi pasien, termasuk pemeriksaan fisik, melacak riwayat kesehatan pasien, serta memahami gejala yang dialami.
Kadang-kadang, dokter juga mungkin perlu mengambil sampel cairan dari bintil-bintil yang muncul di area wajah atau telinga guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Setelah diagnosis ditegakkan, barulah dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang paling sesuai.
Penting untuk segera mengambil langkah pengobatan yang tepat karena hal ini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang seperti kehilangan pendengaran permanen, kelumpuhan wajah yang bersifat permanen, kerusakan mata, dan rasa sakit yang menetap di area bekas cacar (postherpetic neuralgia).
Berikut ini dijelaskan beberapa cara mengatasi ramsay hunt syndrome, di antaranya:
1. Konsumsi Obat Antivirus
Virus varicella-zoster yang memicu sindrom ramsay hunt dapat diperangi dengan obat antivirus seperti acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir.
Selain membantu mengurangi perkembangan virus, obat-obatan ini juga dapat mempercepat penyembuhan luka kulit dan mengurangi rasa sakit yang terkait dengan herpes zoster.
2. Konsumsi Obat Pereda Nyeri dan Vertigo
Penderita sindrom ini sering mengalami postherpetic neuralgia atau rasa sakit yang berkelanjutan, bahkan setelah bintil merah menghilang.
Untuk meredakan rasa sakit tersebut, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri yang kuat, seperti carbamazepine atau diazepam. Bagi mereka yang mengalami vertigo, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin atau antikolinergik.
3. Konsumsi Kortikosteroid
Dokter biasanya akan meresepkan obat kortikosteroid, seperti prednisone, untuk meningkatkan efektivitas obat antivirus dalam melawan sindrom ini.
Itulah tadi penjelasan tentang ramsay hunt syndrome, lengkap dengan gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Tingkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan pemeriksaan medis tepat waktu dan pemahaman tentang kondisi kesehatan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.