PARBOABOA, Jakarta - Presiden Iran, Seyyed Ebrahim Raisi mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai sektor.
Dilansir dari mpr.go.id, berbagai sektor itu di antaranya adalah sektor kesehatan, pariwisata, iptek, perdagangan, energi hijau, kelapa sawit, minyak, serta gas.
Menurut Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Iran merupakan salah satu negara yang telah mempu dalam pemanfaatan teknologi nuklir.
Tak hanya nuklir, kata Bamsoet, berkat tekanan dari sejumlah negara barat, Iran kini juga berhasil membuat kemajuan di sektor transportasi, pertanian, kesehatan dan yang lainnya.
"Presiden Iran menceritakan Iran banyak mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat. Namun, dari tekanan tersebut justru telah membuat Iran mengalami banyak kemajuan,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, (23/05/2023).
Oleh karenanya, Bamsoet menyambut dengan baik tawaran kerjasama dari Presiden Iran tersebut. Terlebih, lanjutnya, hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia ini telah dibangun sejak 1.000 tahun yang lalu.
"Hubungan people to people contact antara Iran dan Indonesia telah terjalin sejak masa lampau. Sejarah mencatat, para saudagar Iran (Persia) sejak ribuan tahun yang lalu sudah melalui jalur sutra atau jalur rempah guna menjelajahi Nusantara,” ucapnya.
Namun, kendati demikian Bamsoet mengatakan bahwa pihaknya belum bisa untuk memenuhi tawaran kerjasama itu dalam waktu dekat. Sebab, Indonesia saat ini tengah sibuk mempersiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk tahun 2024 mendatang.
“Kemungkinan setelah Pemilu baru kita bisa melakukan kunjungan balasan ke Iran untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Iran," tandasnya.