PARBOABOA, Jakarta –Lembaga survei Indonesia Polling Stations (IPS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik dan bakal calon presiden 2024 pada 28 Maret 2022. Survei tersebut sudah dimulai sejak tanggal 8-18 Maret 2022 yang lalu di 34 Provinsi di Indonesia.
Ada 1.220 responden dengan kategori WNI berusia 17 atau telah memiliki KTP yang tergabung dalam survei IPS tersebut. Pengambilam sampel responden, dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error kurang-lebih 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan survei IPS, terlihat elektabilitas partai PDI Perjuangan (PDIP) menjadi yang teratas dengan 20,9% disusul oleh oleh partai Gerindra yang ada di bawahnya dengan 16,5%.
Berikut ini merupakan elektabilitas partai politik sesuai survei yang telah dilakukan IPS, yakni:
- PDIP 20,9%
- Gerindra 16,5%
- Golkar 11,4%
- Demokrat 8,3%
- PKS 7,1%
- PKB 7,1%
- NasDem 5,5%
- PAN 2,6%
- Perindo 2,2%
- PPP 2,1%
"Elektabilitas partai-partai parlemen tak berbeda jauh dengan perolehan suara mereka dalam Pemilu 2019," demikian kesimpulan IPS dalam rilis hasil surveinya, Senin (28/3/2022).
Beralih ke bakal calon presiden 2024, hasil survei menunjukkan Prabowo Subianto berada di urutan pertama diikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Secara keseluruhan hasil survei IPS untuk kategori bakal calon presiden, antara lain:
- Prabowo Subianto 27,4%
- Ganjar Pranowo 18,9%
- Anies Baswedan 15,9%
- Sandiaga Uno 7,2%
- Ridwan Kamil 6,2%
- Basuki Tjahaja Purnama 4,1%
- Dedi Mulyadi 3%
- Agus Harimurti Yudhoyono 2,8%
- Erick Thohir 2,5%
- Moeldoko 1,9%
- Mahfud Md 1,2%
- Gatot Nurmantyo 1,1%
- La Nyalla Mattalitti 0,9%
- Airlangga Hartarto 0,9%
- Muhaimin Iskandar 0,9%
- Puan Maharani 0,6%
- Tidak tahu/tidak jawab 4,5%
"Pemilih loyal (loyal voters) yang memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 tampaknya sebagian besar masih setia untuk kembali memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Pilpres 2024 mendatang," begitu kesimpulan IPS.
IPS juga meneliti soal sikap responden terhadap usul penundaan Pemilu 2024. Survei IPS menunjukkan sebesar 74,6% responden tak setuju pemilu ditunda, 15,2% setuju, 10,2% tak menjawab atau tidak tahu.
"Ini berarti bahwa pernyataan Menko Luhut Binsar Panjaitan mengenai 100 juta lebih rakyat Indonesia mendukung penundaan Pemilu 2024 layak dipertanyakan akurasinya," demikian kesimpulan IPS.
Di sisi lain, Melihat hasil survei bakal calon presiden 2024, peneliti senior IPS Alfin Sugihatno dalam konferensi pers virtual Senin (28/3) mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo terus meningkat sejak 1,5 tahun terakhir. Ia juga menilai, elektabilitas tersebut menunjukkan peluang Prabowo sangat besar untuk ikut serta dalam pilpres 2024.
"Meskipun berbagai kemungkinan masih bisa saja terjadi, tapi mengingat tren elektabilitas Prabowo yang stabil di puncak survei dalam 1,5 tahun terakhir mengindikasikan peluang Prabowo untuk memimpin Indonesia menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti cukup terbuka lebar," ucap Alfin.