Polisi Korsel Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Bunuh Diri Gegara Tragedi Itaewon

Polisi Korsel Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Bunuh Diri Gegara Tragedi Itaewon (Foto: CNN Indonesia)

PARBOABOA, Jakarta - Seorang anggota kepolisian Yongsan, Korea Selatan, ditemukan tewas di dalam rumahnya di Seoul pada Jumat (11/11/2022). Dia diduga bunuh diri usai dirinya dikaitkan dengan tragedi Itaewon. Petugas dengan marga Jeong (55) itu ditemukan meninggal dunia oleh keluarganya sekitar pukul 12.45 waktu setempat.

Dia merupakan anggota kepolisian yang sedang diselidik atas tragedi pesta Hallewon Itaewon yang menewaskan 156 orang dan 198 lainya luka-luka pada 29 Oktober lalu.

Dilansir dari Reuters, Jeong diduga menghapus laporan intelijen yang memberikan peringatan terkait kemungkinan terjadi kecelakaan saat pesta Hallewon berlangsung di Itaewon.

Jeong (55) diduga menghilangkan bukti untuk menutupi tindakan yang mengabaikan laporan yang dia terima. Bahkan dia dituduh menyalahgunakan wewenang setelah insiden tersebut.

Namun dia sebenarnya telah diskors dari tugas dan memutuskan berlibur sejak penyelidikan tragedi digelar. Dia juga tidak dipanggil untuk dimintai keterangan.

Hingga kini, kepolisian masih menyelidik penyebab kematian Jeong. Yonhap melaporkan bahwa pihak berwenang tak menemukan catatan bunuh diri.

Tetapi, Jeong sempat dikabarkan menelepon beberapa rekan kerjanya. Dalam obrolannya itu, Jeong mengisyaratkan keinginan untuk bunuh diri. Sehari sebelumnya. Polisi sedang memeriksa situas dan tempat kejadian, dia berasumsi bahwa jeong telah meninggal karena bunuh diri.

Sementara itu korsel sedang menyelidiki tragedi Itaewon, termasuk terkait dugaan penghapusan dokumen pelaporan soal kerumunan di pesta Hallewon tersebut.

Tuduhan terhadap Jeong datang ketika polisi sedang investigasi terhadap respons polisi atas perayaan Halloween di Itaewon.

Pada Senin (7/11/2022), seorang anggota parlemen sempat mengecam tersangka penghapusan dokumen laporan. Ia pun mendesak agar para tersangka segera ditangkap dan dihukum.

Dugaan itu terungkap ketika Komisaris Jendral Polisi Nasional Korsel, Yoon Hee Keun, menerangkan bahwa inteljen di stasiun Yongsan memerintah agar catatan terkait keramaian dihapus.

Akibat tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober lalu, membuat warga geram  terhadap polisi karena tidak cepat tanggap menangani kerumunana yang mengakibatkan 156 orang meninggal dunia.

Bahkan pemerintah Seoul juga telah dibanjiri kecaman, karena tidak memiliki manajemen resiko terkait kerumunan besar yang tak terorganisir.

 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS