PARBOABOA, Medan - Polisi menggerebek lokasi pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari pipa milik Pertamina di kawasan Medan Belawan, Senin (2/1/2023) kemarin.
Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan barang bukti 17 jerigen dan 3 drum plastik berisi BBM jenis solar dengan berat hampir mencapai 1 ton.
"Iya benar, semalam kita melakukan penggerebekan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pelabuhan Belawan, AKP Rudy Saputra ketika dikonfirmasi jurnalis Parboaboa, Selasa (3/1/2022) pagi.
Ia mengatakan, polisi mendapatkan barang bukti solar ini dari sejumlah rumah yang berada di lokasi. Sedangkan pelaku pencurian langsung kabur melihat kedatangan petugas kepolisian.
"Beberapa hari lalu sudah ada dua orang diamankan. Untuk pelaku lainnya sedang dalam pengejaran," ungkap Rudy.
Lanjut Kasat menjelaskan, dari pemeriksaan sementara para pelaku beraksi dengan mengebor pipa solar lalu mengambil tumpahan minyak dengan spons dan memindahkannya ke drum.
"Saat air laut surut, mereka melakukan pengeboran pipa, minyak yang tumpah ke air itu yang mereka ambil," tukasnya.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengapresiasi pihak kepolisian yang melakukan pengamanan dan penindakan oknum atau pihak penyalahgunaan BBM di kawasan Belawan.
Ia menjelaskan penindakan Polda Sumut tersebut telah membantu dan mendukung Pertamina dalam menjalankan penugasan penyaluran BBM dan melindungi hak kalangan masyarakat.
"Kami terus berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan BBM. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat juga dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang," katanya lewat siaran pers yang diterima, Selasa pagi.
Satria mengimbau dan meminta dukungan dari tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait illegal tapping ini.
Menurutnya, jika sampai terjadi kebocoran pipa secara sengaja oleh oknum akan berakibat pada pencemaran lingkungan dan kegagalan operasi yang berefek pada distribusi BBM ke publik.
"BBM ini mudah terbakar sehingga akan membahayakan lingkungan sekitar jika terekspos oleh api. Kami berharap illegal tapping ini tidak terjadi kembali," tukasnya.