Pneumonia Penyakit Menular Paling Berbahaya

Pneumonia Penyakit Menular yang Paling Berbahaya (Foto:Situs primayahospital)

PARBOABOA, Jakarta - Pneumonia semakin menjadi masalah kesehatan yang meresahkan di Indonesia.

Di Indonesia, 49,5 persen kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri Pneumokokus, yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi PCV.

Rata-rata terdapat 1,26 juta kasus pneumonia setiap tahun di kalangan balita, dengan biaya perawatan mencapai Rp379,3 miliar.

Tidak mengherankan, jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 merekomendasikan agar vaksinasi PCV dimasukkan dalam Program Imunisasi Nasional.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa saat ini vaksin PCV sudah termasuk dalam rencana imunisasi rutin

Kegiatan ini jelasnya, sebenarnya sudah  dimulai di Lombok Barat dan Timur pada tahun 2017, dan diperluas ke NTB dan Bangka Belitung pada tahun berikutnya.

Tahun ini, imunisasi PCV kembali diadakan di Jawa Timur dan Jawa Barat, wilayah dengan tingkat prevalensi pneumonia yang cukup tinggi.

Dia mengatakan, pemerintah juga menempuh  berbagai cara untuk mencegah pneumonia pada anak-anak.

Langkah-langkah tersebut meliputi pemberian ASI eksklusif, makanan bergizi seimbang, mengurangi polusi udara, dan menerapkan etika batuk yang benar, termasuk di dalam rumah.

Selain itu, penting untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Strategi pemerintah juga mencakup pemeriksaan selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif, makanan bergizi, pengurangan polusi udara di dalam rumah, edukasi etika batuk, deteksi dini, dan imunisasi.

“Semua ini dilakukan melalui pendekatan keluarga," jelasnya di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Imunisasi, termasuk vaksin PCV, juga penting untuk melindungi anak-anak.

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa pneumonia sering disebabkan oleh infeksi bakteri Pneumokokus yang menyerang jaringan di saluran pernapasan bawah, yaitu paru-paru.

Fakta tentang Pneumonia pada Anak

1. Pneumonia adalah Penyebab Kematian Anak Terbesar Dibandingkan Penyakit Menular Lainnya

Setiap tahunnya, pneumonia menyebabkan kematian 800.000 balita di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia pada tahun 2018, atau lebih dari dua anak setiap jamnya.

2. Pneumonia Dapat Menular

Pneumonia adalah penyakit menular yang dapat menyebar melalui beberapa cara.

Diantaranya, melalui udara dari batuk atau bersin, melalui darah terutama saat atau setelah kelahiran, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.

3. Sekitar 50% Kematian Berkaitan dengan Polusi Udara

Sistem imun yang sehat biasanya melindungi tubuh dari infeksi, tetapi polusi udara dapat melemahkan perlindungan ini.

Pada anak-anak, polusi udara adalah salah satu faktor utama.

Polusi udara luar ruangan semakin meningkat dengan urbanisasi di negara-negara dengan angka pneumonia tinggi.

Namun, polusi udara dalam ruangan, yang disebabkan oleh bahan bakar untuk memasak dan menghangatkan, berkontribusi terhadap 62% kematian anak akibat pneumonia yang terkait dengan polusi udara.

4. Hasil Studi

Penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko pneumonia hingga 50%.

Pencegahan pneumonia juga dapat dilakukan dengan memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang baik, mengurangi risiko dari polusi udara, dan menerapkan praktik hidup bersih.

Pada tahun 2017, 64% penduduk Indonesia memiliki akses ke fasilitas cuci tangan dasar.

5. Menyusui Dapat Mencegah Pneumonia pada Anak

Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan adalah cara efektif untuk melindungi anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.

Air susu ibu (ASI) membantu memperkuat sistem kekebalan bayi.

6. Vaksinasi sebagai Solusi

Hampir seluruh kematian akibat pneumonia dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksinasi yang efektif meliputi vaksin Hib, pneumococcus, campak, dan pertusis.

Di Indonesia, cakupan vaksin DTP 3 dan Hib3 pada anak usia satu tahun adalah 79% pada tahun 2018.

Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan cakupan vaksin PCV pada tahun 2024 guna menjangkau lima juta bayi yang lahir tiap tahunnya.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS