PARBOABOA, Pematang Siantar - Pedagang kaki lima (PKL) mempertanyakan nasib mereka di tengah penataan Lapangan Adam Malik oleh Pemerintah Kota Pematang Siantar. Pasalnya, penataan dan rehabilitasi membuat Lapangan Adam Malik ditutup sementara.
Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang di sekitar lapangan Adam Malik, A. Siregar (53). Ia mempertanyakan nasib PKL yang berjualan di sekitar Lapangan Adam Malik.
"Proyeknya sudah berjalan, jadi kami (pedagang) mau diletakkan dimana? Belum ada kabar ke kami, mencari makan aja jadi susah," kesalnya saat dikonfirmasi PARBOABOA, Rabu (30/8/2023).
Masyarakat, lanjut Siregar, menjadi bertanya-tanya terkait proyek penataan Lapangan Adam Malik. Apalagi proyek tersebut bisa mematikan pendapatan mereka sehari-hari.
"Masyarakat (terpaksa) ikut-ikut aja, mau bilang apa juga, seharusnya Pemko memberikan tempat relokasi ke kami (pedagang) selama proses pengerjaan perbaikan, jangan malah diusir namun tidak ada solusinya, jadi berpengaruh pada pendapatan sehari-hari saya," keluhnya.
Siregar berharap tidak ada pembiaran dari Pemko Pematang Siantar. Ia juga meminta agar Pemko segera menyediakan relokasi, agar mereka bisa kembali berjualan.
"Silahkan saja kalau memang tujuannya bagus, untuk penataan tapi juga dilihat masyarakatnya, jangan dibiarkan," tutupnya.
Warga Pematang Siantar lainnya, M. Butar-Butar (34) mengatakan, Pemko Pematang Siantar harusnya telah menyediakan lokasi lain untuk pelaksanaan acara pemerintah kota dan keagamaan yang sering dilaksanakan di Lapangan Adam Malik.
"Biasanya ada acara pemerintah kota dan keagamaan sering di sini. Jadi untuk saat ini akan dilakukan dimana? Belum lagi Lapangan (Adam Malik) ini merupakan salah satu ruang terbuka kota yang menjadi andalan masyarakat untuk berekreasi setiap sore atau akhir pekan," tuturnya kepada PARBOABOA. Rabu (30/8/2023).
Warga Jalan Gunung Sipiso piso, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur ini berharap Pemko Pematang Siantar mengutamakan kenyamanan masyarakat dalam pengerjaan penataan Lapangan Adam Malik.
"Walaupun ini merupakan uang dari pusat, Pemko Pematang Siantar seharusnya mengutamakan dan membuat masyarakat betah berlama-lama di kawasan Lapangan Adam Malik, sebab ini akan menjadi wajah baru Kota Pematang Siantar," imbuhnya.
Menanggapi keluhan tadi, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Pematang Siantar, Hamam Soleh menjelaskan, penataan parkir dan pedagang kaki lima masih menjadi pekerjaan rumah yang pelik.
Pemko Pematang Siantar, kata Hamam, terus mengutak-atik dan mencari soal penempatan parkir dan PKL.
"Sementara ini PKL diperbolehkan menempati tepi trotoar bagian luar Lapangan Adam Malik, sedangkan penataan parkir dan PKL dalam masa transisi hingga regulasi baru ditetapkan, ini masih proses dan masih panjang lagi waktu untuk dibahas," ungkapnya, Rabu (30/8/2023).
Disporaparbud, lanjut Hamam, masih dalam pembahasan untuk memfasilitasi tempat relokasi bagi PKL yang berada di sekitar Lapangan Adam Malik.
"Pastinya kita (Disporabudpar) akan mencari tempat relokasi dan masih dalam pembahasan, Pemkot juga akan memfasilitasi PKL dengan gerobak yang seragam saat penataan selesai, ini masih rencana saja," katanya.
Sementara terkait kegiatan masyarakat dan keagamaan yang biasa dilakukan di Lapangan Adam Malik, Hamam mengatakan Lapangan Adam Malik ditutup sementara dari semua kegiatan.
Hamam menambahkan, setelah masa penataan Lapangan Adam Malik selesai, maka pengelolaan alun-alun akan diserahkan oleh Pemprov Sumut ke Pemko Pematang Siantar.
"Pastinya bisa saja pihak ketiga kita berikan pengelolaannya saat diserahkan oleh Pemprov sendiri. Diharapkan masyarakat juga bisa turut berkontribusi dalam menjaga fasilitas-fasilitas yang ada. Karena yang menikmati ruang publik ini, ya masyarakat itu sendiri," imbuhnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pematang Siantar, Ali Akbar menyarankan agar kegiatan masyarakat atau keagamaan yang biasa dilakukan di Lapangan Adam Malik dipindah ke Lapangan Kantor Wali Kota Pematang Siantar.
"Biasanya ada panitianya dan akan melakukan rapat terlebih dahulu, lalu hasil dari rapat itu didapatkan hasil dan tempat untuk pelaksanaan acara Pemko, kan sekarang Lapangan Adam Malik lagi rehabilitasi, jadinya pilihan paling cepat di lapangan depan Kantor Wali Kota (Pematang Siantar)," ungkapnya.
Ali Akbar juga mengimbau masyarakat ikut melakukan perawatan dan menjaga fasilitas-fasilitas jika selesai pelaksanaan penataan Lapangan Adam Malik.
"Masyarakat juga bisa turut berkontribusi dalam menjaga fasilitas-fasilitas yang ada. Agar sama-sama nyaman dan betah juga di Lapangan Adam Malik, itu tujuannya anggaran rehabilitasi ini kita (Pemko Pematang Siantar) terima dari Pemprov (Sumut)," tutupnya.
Meneruskan keluhan PKL dan masyarakat Pematang Siantar, PARBOABOA mencoba menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Sumut, Marlindo Harahap. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.