Permintaan Ekspor Sekam Kopi Sumut Meningkat Pesat

Kepala Balai Besar Balai Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto di Medan.

Saat ini, pertumbuhan pertumbuhan ekspor di Sumatera Utara saat ini begitu pesat, sejalan dengan gerakan 'Merdeka Ekspor' yang akan segera diterapkan oleh Presiden Jokowi pada Agustus Mendatang.

Kepala Balai Besar Balai Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto di Medan, menyebutkan bahwa ternyata di Sumut memiliki banyak komoditas yang punya potensi ekspor diantaranya sekam kopi.

Permintaan sekam kopi atau selaput kopi dari Korea Selatan terus meningkat ke Sumut yang sudah mulai mengekspor produk itu.

Berdasarkan catatan dari Balai Karantina Pertanian Belawan, untuk Periode Januari-Juni 2021, Sumut berhasil meraup nilai ekonomis sebesar Rp13 triliun, meningkat 43,3 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp9 triliun.

Meski masih kecil, ekspor sekam kopi itu sangat menggembirakan karena menambah varian/jenis produk ekspor Sumut.

Dia mengakui, hingga dewasa ini, komoditas ekspor Sumut terbesar masih didominasi minyak sawit dan produk turunannya, kopi biji, pinang, serta karet dan produk karet.

Pasar ekspor Sumut terbesar antara lain ke Malaysia, Singapura, RRT, AS dan Eropa. "Balai Karantina Pertanian Belawan terus. mendorong ekspor produk baru termasuk andaliman yang sudah mulai diekspor," ujar Andi Yusmanto.

Selain produk baru, Balai Karantina Pertanian Belawan juga mendorong perluasan pasar ekspor dan eksportir baru.

Hingga semester I 2021, ada penambahan 124 perusahaan eksportir sehingga total eksportir yang mengekspor tercatat 387 perusahaan.

Andi mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, Sumut bukan hanya mengekspor biji kopi mau pun bubuk kopi. Namun juga mengekspor limbah atau sisa kulit/sekam kopi .

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS