PARBOABOA, Siantar - Menjadi salah satu siswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi sebagian orang. Dibanding Perguruan Tinggi Swasta (PTS), PTN masih lebih populer dan sangat diidamkan.
Namun untuk menaklukkan PTN, calon mahasiswa harus mengikuti salah satu dari tiga seleksi yang disediakan, yakni Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri PTN.
Jadi, apa sih perbedaan antara SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri PTN?
Pengertian SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri PTN
1. SNMPTN
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan salah satu seleksi yang harus dilewati oleh calon mahasiswa untuk masuk berkuliah di kampus atau perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan sistem portofolio atau prestasi akademik.
Dalam seleksi ini, hal yang diutamakan adalah nilai rapot atau prestasi lain yang dimiliki calon mahasiswa. Untuk mengikutinya pun cukup sederhana. Calon mahasiswa cukup mendaftarkan diri ke panitia SNMPTN di masing-masing sekolah. Proses ini biasanya dilakukan oleh guru bimbingan konseling (BK).
2. SBMPTN
Kemudian ada SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang merupakan salah satu seleksi masuk perguruan tinggi negeri di tanah air yang diselenggarakan secara terbuka dan menggunakan seleksi berbasis ujian tulis.
Calon mahasiswa perlu mempersiapkan segala sesuatunya secara matang untuk mengikuti seleksi SBMPTN ini. Sebab, jalur seleksi tersebut memiliki hasil yang terstandar dan kredibel dengan nilai individu bagi setiap peserta.
3. Mandiri PTN
Sementara seleksi Mandiri adalah sistem penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri secara mandiri. Tata kelola dan aturan seleksi ini dikelola oleh suatu PTN itu sendiri.
Nah, karena dikelola sendiri, tanggal seleksi jalur Mandiri ini bisa berbeda-beda. Calon mahasiswa pun bisa mengikuti banyak Seleksi Mandiri PTN, asalkan jadwal tesnya tidak bersamaan.
Sistem Ujian Mandiri PTN tergantung pada kebijakan dari kampus masing-masing. Ada yang penyelenggaraan ujiannya mengikuti konsep UTBK dan ada yang tidak.
Kampus yang menggunakan konsep seperti UTBK biasanya memiliki kelompok ujian dan materi hampir sama dengan UTBK SBMPTN. Atau, hanya sistem pelaksanaannya saja yang sama yakni berbasis komputer.
Perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri PTN
Dari pengertiannya saja, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa ketiga seleksi tersebut memilliki perbedaan. Berikut perbedaan seleksi antara SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri PTN.
a. Peserta
Perbedaan pertama yang terlihat dari ketiga seleksi tersebut terletak pada peserta yang bisa mengikuti. SNMPTN atau jalur undangan hanya bisa diikuti oleh siswa terpilih alias eligible yang lulus di tahun yang sama dengan waktu pelaksanaan SNMPTN.
Contohnya, hanya siswa kelas XII yang lulus pada tahun 2022 yang bisa mengikuti jalur SNMPTN 2022.
Sementara SBMPTN bisa diikuti siapa saja mulai dari peserta lulusan SMA di tahun penyelenggaraan SBMPTN hingga tiga tahun sebelumnya. Misalnya, lulusan tahun 2021 yang gagal pada SBMPTN kala itu, bisa mengulang dan mengikuti tes kembali pada tahun 2022.
Mirip dengan SBMPTN, Mandiri PTN pun bisa diikuti siapa pun mulai dari peserta lulusan SMA di tahun penyelenggaraan SBMPTN hingga tiga tahun sebelumnya.
Namun, bentuk tes Mandiri PTN berbeda-beda karena tidak semua kampus negeri menyediakan seleksi mandiri. Ada kampus yang melakukan Seleksi Mandiri menggunakan tes khusus. Namun, ada pula yang menggunakan nilai rapor, prestasi akademik dan nonakademik, atau bahkan menggunakan nilai UTBK untuk jalur Mandiri.
Sebagai informasi, LTMPT telah menetapkan persentase minimal dan maksimal penerimaan mahasiswa baru pada setiap prodi sehingga setiap kampus negeri dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Misalnya, suatu prodi atau jurusan memiliki daya tampung sebesar 75 mahasiswa baru (100%).
Dari kapasitas 100% tersebut, LTMPT kemudian menetapkan bahwa minimal 20% mahasiswa barunya melalui jalur SNMPTN, minimal 40% mahasiswa barunya melalui jalur SBMPTN, dan maksimal 30% mahasiswa barunya mengambil Jalur Mandiri.
b. Tolak Ukur Kelulusan
Pada seleksi SNMPTN, nilai rapor dan akreditasi sekolah menjadi tolak ukur kelulusan. Prestasi non-akademik bisa menjadi nilai tambah. Sementara pada SBMPTN, nilai tes yang dilakukan secara serempak akan menjadi penentu lulus atau tidaknya seseorang.
Seperti penjelasan sebelumnya, seleksi mandiri PTN diselenggaran dengan tes yang berbeda-beda tiap kampus tergantung pada metodenya. Misalnya, kampus UI menggunakan tes bernama SIMAK UI. Maka, tolak ukur kelulusannya bergantung pada hasil dari tes yang diikuti.
c. Biaya Seleksi
Perbedaan selanjutnya terletak pada biaya seleksi. SNMPTN bersifat gratis. Maka dari itu, jalur seleksi ini umumnya akan lebih banyak diurus oleh pihak sekolah. Sebab, siswa hanya perlu melengkapi syarat-syarat administrasi.
Namun untuk mengikuti jalur SBMPTN, siswa merogoh kocek sebesar Rp200 ribu untuk masing-masing rumpun saintek dan soshum. Sementara siswa yang mengikuti ujian rumpun campuran harus membayar sebesar Rp300 ribu.
Sedangkan jalur Mandiri PTN, lagi-lagi tergantung pada kampus yang menyelenggarakan seleksi tersebut.
Itulah perbedaan antara seleksi SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri PTN.