PARBOABOA – Penyakit scabies adalah salah satu masalah pada kulit yang disebabkan oleh tungau kecil Sarcoptes scabiei. Penyakit ini ditandai dengan rasa gatal pada area kulit yang terinfeksi.
Jikalau di sekitar kamu terdapat penderita penyakit kudis ini, ada baiknya untuk tidak berinteraksi terlalu intens dengan jarak yang terlalu dekat.
Hal itu dikarenakan penyakit ini dapat menular dan menyebar dengan cepat sehingga kamu akan mudah terkena jikalau melakukan kontak fisik dengan pengidap.
Gejala
Adapun tanda atau gejala dari munculnya penyakit scabies yang sering dikeluhkan, yakni sebagai berikut:
- Bekas galian yang tipis dan tidak teratur pada kulit. Pada umumnya memiliki bentuk seperti luka atau benjolan pada kulit
- Rasa gatal yang berlebihan, terkhusus pada malam hari
- Biasanya timbul bintik merah pada area lipatan kulit
Scabies pada orang dewasa dan anak-anak biasanya terjadi pada daerah kulit:
- antara jari-jari
- ketiak
- sekitar pinggang
- bagian dalam pergelangan tangan
- siku bagian dalam
- telapak kaki
- sekitar payudara
- sekitar genitalia pria
- bokong
- lutut
- selangka punggung
Penyakit yang termasuk golongan kudis ini juga bisa menyerang anak di bawah umur satu tahun, dan biasanya muncul di daerah:
- kepala
- wajah
- leher
- telapak tangan
- telapak kaki
Hal yang perlu diwaspadai adalah, penyakit scabies dapat menular dengan cepat dan juga mudah meski belum mengalami gejala tertentu.
Penyebab Penyakit Scabies
Penyebab penyakit scabies adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan yang berukuran sangat kecil (Sarcoptes scabiei) sehingga susah untuk melihatnya.
Biasanya, tungau betina membuat galian pada bawah kulit, dan meninggalkan telur. Setelah menetas, larva beralih ke lapisan kulit paling luar. Ia mengalami maturasi kemudian menyebar ke area lain dari kulit penderita atau individu lain.
Di dalam kulit, tungau betina biasanya dapat hidup sekitar 30-60 hari. Setelah itu, tungau akan terus menerus menggali dan memperluas area yang dia inginkan.
Gatal yang disebabkan oleh penyakit ini biasanya reaksi alergi yang ditimbulkan dari tubuh terhadap tungau, telur dan juga kotoran yang hinggap di kulit.
Hal yang menyebabkan terjadi penyakit scabies pada manusia yaitu karena jarang berpakaian atau menggunakan alas tidur yang terinfeksi sehingga dapat menyebabkan penularan tungau langsung ke badan.
Cara Mengobati Penyakit Scabies
Pasti rasa gatal yang timbul akibat penyakit scabies ini cukup mengganggu dan risih untuk dilihat. Ada baiknya, penyakit kudis yang timbul di kulit kita segera diobati. Cara mengobati penyakit scabies bisa dengan mengandalkan dokter kulit yang akan mendiagnosa penyakit kulit kalian terlebih dahulu.
Dokter akan memeriksa dari atas kepala hingga kaki untuk memastikan letak keberadaan tungau di tubuh kamu dengan menggunakan mikroskop.
Jenis pengobatan yang diberikan yaitu mengoles salep dan obat antistamin guna mengurangi rasa gatal yang mengganggu. Biasanya rasa gatal terparah terjadi pada saat malam hari, dan antibiotik yang diberikan berguna untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Jikalau penyakit ini sampai mengganggu sistem daya tahan tubuh kamu atau penyakit scabies yang berkrusta, kalian bisa mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Walaupun pengobatan yang dilakukan dapat membunuh tungau, tapi rasa gatal dapat menetap dikulit hingga beberapa minggu, lho!
Ada baiknya untuk menghindari penyakit scacbies hinggap di tubuh kita, lakukan pencegahan untuk infeksi kudis berulang dan penularan kepada orang lain dengan beberapa cara di bawah ini:
- Bersihkan pakaian dan juga kain yang digunakan dengan sabun dan air hangat.
- Untuk benda yang tidak dapat dicuci gunakan plastik untuk melindungi dari bakteri dan letakkan pada tempat yang tidak mengganggu selama sekitar 2 minggu.
Walaupun begitu, kudis ini tidak mengganggu kulit manusia saja, ternyata pada hewan penyakit scabies ini masih berlaku. Adapun, hewan yang rentan untuk terkena penyakit infeksi kulit ini adalah anjing dan ternak (sapi, kambing, domba, babi, kuda, kelinci), spesies hewan lain seperti serigala, wombat.
Editor: -