PARBOABOA - Jika membahas tentang arkeologi, pasti yang ada di dalam pikiranmu adalah suatu ilmu yang memperlajari masa lalu, salah satunya yang berbau kuno.
Ya, padangan itu pasti muncul karena adanya film-film Holywood yang bertemakan arkeologi, yang selalu menggambarkan arkeolog dan memiliki petualangan untuk mencari benda-benda yang memiliki hawa magis.
Bahkan beberapa orang mengaitkan arkeologi dengan dinosaurus. Mungkin mereka berpikir bahwa arkeologi mempelajari kehidupan prasejarah, maka dari itu mereka berpikir arkeologi juga berhubungan dengan dinosaurus.
Namun, dari beberapa pandangan tadi tidak sepenuhnya salah ataupun benar. Memang arkeologi mempelajari masa lalu, tapi bukan berarti memilik hubungan dengan dinosaurus.
Jika kamu ingin tahu lebih dalam tentang arkeologi, yuk intip penjelasan arkeologi di bawah ini!
Pengertian Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan.
Kajian sistematis meliputi penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi).
Sejarah Ilmu Arkeologi
Menurut catatan sejarah pada abad ke-6 sebelum masehi, Raja Neo Babilonia bernama Nabonidus beserta putrinya melakukan penggalian peninggalan masyarakat berupa kuil di masa kuno. Peggalian tersebut bertujuan untuk melihat fondasi bangunan kuno di masa lampau.
Sementara, pada ke-5 Sebelum Masehi, Herodotus, sarjana dari Yunani mengumpulkan sejumlah data dan mengobservasi adat atau kebiasaan bangsa Mesir Kuno, Scythia, Yunani dan Persia, secara etnografis. Hal itulah yang membuat hingga saat ini Herodotus dikenal sebagai bapak antropologi dan sejarah.
Selama berabad-abad, etnografis merupakan cara utama pengumpulan data penelitian di masa lalu. Arkeologi mulai dikenal pada abad Renaissance, dimana saat itu banyak ahli mempelajari bangunan monumen kuno di Yunani dan Italia.
Hingga tahun 1840, arkeologi belum juga menjadi bagian dari disiplin ilmiah. Namun, arkeologi terus berkembang sebagai metode pengumpulan data kuno hingga akhirnya arkeologi dikenal sebagai salah satu cabang keilmuan yang membawa banyak manfaat.
Tujuan Ilmu Arkeologi
-Ilmu arkeologi memiliki tiga tujuan, antara lain:
Menggambarkan kembali sejarah kebudayaan masyarakat di masa lampau.
-Menggambarkan kembali cara hidup masyarakat di masa lampau.
-Menggambarkan kembali proses perubahan budaya di masa lampau.
Manfaat Ilmu Arkeologi
Arkeologi adalah salah satu cabang ilmu yang bermanfaat untuk memberi gambaran kepada masyarakat tentang bagaimana kehidupan di masa lampau.
Tak hanya itu, ilmu ini juga bermanfaat untuk memberi pengetahuan mengenai peradaban serta membantu manusia dalam mendapat pengetahuan serta mengerti bagaimana asal muasalnya serta peristiwa apa saja yang terjadi.
Universitas yang Ada Jurusan Arkeologi
Jurusan Arkeologi di Indonesia hanya terdapat di enam universitas, yakni:
1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
2. Universitas Indonesia (UI)
3. Universitas Hasanuddin (Unhas)
4. Universitas Jambi (Unja)
5. Universitas Halu Oleo (UHO)
6. Universitas Udayana
Tahapan Penelitian Arkeologi
Arkeologi dibagi menjadi empat tahapan, antara lain:
-Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data ini arkeolog akan berusaha memperoleh gambaran tentang potensi data di daerah situs arkeologi. Selain itu, tahap ini juga dilakukan dengan mempelajari peta dan catatan bersejarah yang berkaitan dengan situs tersebut.
-Pengolahan data
Setelah pengumpulan data, maka data tersebut akan diolah melalui beberapa tahap, yakni:
1. Klasifikasi awal : artefak dan ekofak yang terkumpul harus langsung dibersihkan dan dikonservasikan untuk melakukan pencatatan penemuan, foto, gambar.
2. Klasifikasi lanjutan : klasifikasi lanjutan dilakukan untuk menentukan dan kemudian menyajikan data dalam kelompok yang sama dan yang berbeda, kemudian akan muncul pola dan konteksnya.
-Analisis data
Setelah pengolahan data, tahap selanjutnya adalah dianalisis. Tahap ini dilakukan dengan mencari hubungan atau keterkaitan antara temuan data.
Keterkaitan ini dapat dilihat dari teknik pembuatan, ukuran, warna, hiasan dan bekas pemakaian.
-Publikasi data
Tahap keterakhir adalah pelaporan dan publikasi data. Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban dari sisi akademisnya. Sedangkan untuk publikasi data bertujuan untuk memberi tahu kepada masyarakat tentang hasil temuan dan analisisnya.
Itulah seputar pengertian arkeologi lengkap dengan sejarah, tujuan, manfaat, jurusan serta tahapannya. Semoga membantu.