PARBOABOA, Simalungun - Staf Ahli Walhi Sumut wilayah Pematang Siantar-Simalungun, Knutz Saragih mengingatkan agar tempat pembuangan akhir (TPA) di Simalungun, dibangun di setiap kecamatan. Pasalnya, dengan luas wilayah Simalungun dan bertambahnya jumlah penduduk, TPA sangat diperlukan untuk mengantisipasi penumpukan sampah.
Pernyataan Knutz tadi menanggapi rencana Pemerintah Kabupaten Simalungun, melalui Dinas Lingkungan Hidup yang akan membangun 2 TPA dan memperbaiki 1 TPA. Dari rencana pembangunan 2 TPA, 1 di antaranya masih dalam tahap perencanaan, sementara 1 lagi baru akan dibangun.
"Dengan luas 4.372 kilometer persegi, seharusnya Simalungun tidak hanya memiliki 3 TPA saja. Kalau bisa masing-masing kecamatan harus ada TPA nya," katanya saat dihubungi PARBOABOA, Kamis (10/8/2023).
Knutz menilai, fasilitas untuk mendukung operasional pemungutan sampah di Simalungun juga sangat kurang.
"Untuk Kabupaten Simalungun, Dam truknya hanya sedikit, pasti dipaksakan bekerja, baik mulai dari jam kerjanya maupun kapasitasnya. Wajar kalau ada yang rusak. Dikhawatirkan tidak bisa dipakai lagi," imbuhnya.
Jawaban DLH Simalungun
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Simalungun, Daniel Silalahi menyatakan dinasnya tengah fokus merencanakan perbaikan dan pembangunan TPA.
Ada 3 TPA yang menjadi fokus utama DLH Simalungun. Daniel merinci, untuk wilayah Simalungun meliputi Kecamatan Raya, Haranggaol Horison, Purba, Silimakuta. Sementara wilayah Simalungun Tengah fokus di wilayah Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dan untuk Simalungun bawah meliputi daerah Kecamatan Siantar, Serbelawan, dan Bandar.
Kebutuhan TPA itu, lanjut Daniel, karena populasi di Simalungun saat ini yang telah mencapai 1 juta jiwa dan berdasarkan penelitian, satu orang menghasilkan setengah kilogram sampah per harinya.
"Jika di total keseluruhan, masyarakat Simalungun memproduksi sampah 500 ribu ton sampah setiap harinya," jelas Daniel.
Saat ini, Pemkab Simalungun juga fokus pada perbaikan TPA untuk Wilayah Simalungun Atas yang ada di Batu 20 Marjandi Embong.
"Sekarang ini sedang dalam tahap perbaikan, untuk TPA yang di Embong. Kita juga akan tambah alat untuk memisahkan mana sampah organik dan non-organik. Untuk sampah non-organik akan kita siapkan mesin penghancur," jelas Daniel.
Bahkan pada Senin (7/8/2023), ia bersama Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga meninjau lokasi TPA di Nagori Bah Lias, Kecamatan Bandar, Simalungun.
"Kemarin sudah kami tinjau di Kecamatan Bandar dan dalam waktu dekat akan ada pembangunan TPA disana. Selebihnya di Parapat masih bersifat sementara dan masih perlu ditinjau kembali," jelas Daniel.
Ia mengakui, keterbatasan anggaran pemerintah membuat pengadaan kendaraan operasional untuk mengangkut sampah terbatas.
"Saat ini hanya ada 22 dam truk yang beroperasi. Enam truk sudah rusak total dan tidak bisa digunakan. Selain itu, hanya ada 18 becak roda 3 untuk mengangkut sampah," ucap Daniel.
DLH Simalungun, tambah Daniel telah mengajukan anggaran Rp3 miliar untuk pengadaan 5 Dam truk di KUA PPAS APBD 2024.
"Sudah kita ajukan, masih menunggu keputusan dari DPRD Simalungun," imbuhnya.
Editor: Kurniati