PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Jawa Timur berencana akan memperbaiki rumah warga korban dari dampak ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok.
Namun sebelum itu, pihak Pemkab Blitar akan melakukan identifikasi terkait ukuran dari ringan atau beratnya kerusakan yang ditimbulkan oleh ledakan.
“Kami akan asesmen dulu, secepatnya kami identifikasi berat, ringan, dan sedang,” kata Bupati Kabupaten Blitar, Rini Syarifah dalam keterangannya di Blitar, Jawa Timur, Selasa (21/02/2023).
Di sisi lain Rini meminta agar warga tidak terlebih dahulu menempati rumahnya sebab, akibat ledakan itu genting dan tembok rusak dan berpotensi roboh atau ambruk.
Kemudian, warga dianjurkan untuk mengungsi sementara ke tempat yang telah disiapkan. Namun, jika ada masyarakat yang tidak ingin mengungsi di tempat pengungsian dan memilih tinggal di rumah sanak saudara, maka itu juga diperbolehkan.
Selain tempat pengungsian, Rini menuturkan jika pihaknya juga telah membangun dapur umum guna memenuhi kebutuhan makananan warga sehari-hari.
“Beberapa sudah bergerak ke rumah kerabat, karena kondisi rumah (rusak)parah. Ada genting runtuh apalagi jika hujan,” tutur Rini.
Menurut informasi, hingga saat ini ada 23 orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa ledakan pada Minggu (19/02/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Sementara itu, ada juga 1 orang yang tengah dirawat di rumah sakit dan 4 orang meninggal dunia.
Adapun ledakan hebat ini disebabkan oleh mercon dari salah satu rumah pria bernama Darman yang menurut keterangan warga, ia sering membuat racikan petasan jelang bulan Ramadhan.
"Namun informasi dari warga, pemilik rumah sering meracik petasan menjelang puasa," kata Kepala Kepolisian Resor Blitar Kota Argo Wiyono dalam keterangannya, Senin (20/01/2022).