PARBOABOA, Jakarta - Pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menangani bencana kelaparan akibat cuaca ekstrem di Papua Tengah. Ada langkah jangka pendek dan menengah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/8/2023) mengatakan, langkah jangka pendek yakni membangun gudang stok pangan di dua tempat. Pertama di Distrik Agandugume dan kedua di Distrik Sinak.
Sedangkan untuk langkah jangka menengah, pemerintah akan memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Sinak, Kabupaten Puncak. Tujuannya agar pesawat-pesawat berbadan besar dapat mendarat di bandara tersebut.
Jika tujuan itu tercapai, selain bahan pangan, pesawat besar juga akan dapat mengangkut material untuk pembangunan infrastruktur wilayah tersebut. Harapan selanjutnya, pembangunan jalan darat akan dapat terwujud sehingga biaya transportasi logistik akan lebih murah.
Muhadjir menginformasikan, saat ini untuk satu kali penerbangan dari Timika ke Agandugume dan Sinak memakan biaya hingga Rp35 juta.
Dalam langkah jangka menengah ini, pemerintah juga akan membangun infrastruktur jalan dari Jayapura-Wamena hingga ke Sinak. Hal itu kata Muhadjir, sesuai dengan visi dari Presiden Jokowi yang ingin membangun Trans-Papua.
Untuk meningkatkan nilai tambah makanan lokal, pemerintah juga akan melakukan transfer teknologi tepat guna. Transfer teknologi tepat guna tersebut dapat membantu masyarakat pegunungan Papua untuk membangun ketahanan pangan.
Pemerintah berharap, di masa depan, masyarakat Papua Tengah mampu memiliki stok pangan sehingga bisa membangun ketahanan pangan diri sendiri. Pemerintah hanya akan menyiapkan infrastruktur misalnya gudang.
Sebelumnya, enam warga di Papua Tengah meninggal dunia akibat terdampak fenomena cuaca El Nino. Mereka meninggal setelah sebelumnya menderita diare dan dehidrasi.
Awalnya, fenomena El Nino menyebabkan kekeringan dibarengi cuaca dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Akibatnya, tanaman pangan masyarakat gagal tumbuh.
Warga terpaksa memakan umbi-umbian seadanya yang diduga telah terkontaminasi bakteri. Mereka pun mengalami sakit berkepanjangan.
Pemerintah segera mengirimkan bantuan logistik ke Papua Tengah. Di antaranya BNPB, Kemensos dengan dibantu TNI Polri.