PARBOABOA, Jakarta – Polres Dogiyai, Papua Tengah memastikan jika kondisi di wilayahnya telah kondusif pasca bentrokan yang berlangsung selama dua hari antara aparat keamanan dan warga.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju pada Senin, 17 Juli 2023 di Papua.
Menurutnya, situasi di wilayah hukum Polres Dogiyai telah berangsur kondusif usai kerusuhan yang terjadi pekan lalu.
Kendati demikian, demi mencegah kerusuhan kembali terulang, Sarraju meminta agar seluruh warga bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan tidak melakukan tindakan kriminal yang dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Selain itu, warga Kabupaten Dogiyai juga diimbau untuk tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang belum tentu kebenarannya.
Dalam kesempatan yang sama, Sarraju mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah daerah (Pemda) dan Organisasi Perangkat Daerah pasca bentrokan pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Dalam pertemuan tersebut, sambungnya, turut dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Dogiyai, Petrus Agapa.
Dia menjelaskan, maksud pertemuan ini adalah untuk menjelaskan terkait kronologi kejadian dari pihak kepolisian karena Pemda dan tokoh masyarakat belum memiliki informasi yang memadai.
Bentrok Polisi dan Warga
Sebelumnya, telah terjadi bentrokan antara polisi dengan dengan sejumlah warga di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Kamis, 13 Juli 2023.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan ini terjadi sebab adanya aksi balasan dari pihak warga yang tak terima keluarganya tewas terkena tembakan peringatan.
Warga pun menyerang polisi dan membakar puluhan rumah warga nusantara di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada malam di hari yang sama.
Akibatnya, satu warga tewas dengan luka tembak dan 3 orang aparat keamanan mengalami luka-luka karena terkena panah.
Tembakan Peringatan
Sementara itu, peristiwa tewasnya satu orang warga terkana tembakan peringatan bermula ketika beberapa personel dari Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz hendak mengantarkan rekannya yang sakit ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai, Papua Tengah.
Namun, saat di tengah jalan, tepatnya di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, mobil yang ditumpangi anggota Satgas Damai Cartenz dihadang oleh orang tak dikenal (OTK).
OTK itu tiba-tiba menyerang dengan menggunakan senjata tajam berupa kapak dan melempari batu hingga mengakibatkan kaca mobil pecah serta dua anggota Satgas Damai Cartenz terluka.
Pelaku berupaya untuk merampas senjata yang dibawa oleh anggota. Lalu, untuk membubarkan OTK, personel Satgas Damai Cartenz mengeluarkan tembakan peringatan.
Rupayanya, tembakan peringatan ini terkana salah satu OTK hingga menyebabkannya meninggal dunia.