PARBOABOA, Jakarta – Dibangkitkannya kembali partai buruh oleh sejumlah organisasi serikat pekerja akan semakin meramaikan ranah politik di Indonesia. Partai buruh telah dideklarasikan melalui kongres yang digelar di Jakarta, Senin (5/10/2021) dan akan turut mengkuti kontestasi politik pada 2024 nanti.
Kongres Partai Buruh tersebut menetapkan pengurus periode 2021-2026 yakni Said Iqbal sebagai Presiden Partai yang juga menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Buruh (KSPI).
Iqbal menyebutkan, posisi Wakil Presiden Partai Buruh akan diisi oleh Agus Supriyadi. Kemudian, yang menempati posisi Sekretaris Jenderal adalah Ferri Nuzarli.
“Agus berdiri sebagai wakil presiden dari Partai Buruh. Kemudian sekjennya adalah Ferri Nuzarli dari Organisasi Rakyat Indonesia yang juga menjadi pengurus di KSPSI,” ujar Iqbal dalam konferensi pers saat membacakan susunan baru Partai Buruh, Senin (5/10/2021).
Sejumlah politisi menanggapi lahir kembalinya Partai Buruh tersebut. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya menyampaikan ucapan selamat atas didirikannya kembali Partai Buruh. Harapan Yoga, Partai Buruh dapat bersama-sama dengan PAN dan partai lainnya memperjuangkan aspirasi rakyat untuk dijadikan kebijakan negara.
"Harapan kami, Partai buruh bisa bersama-sama dengan PAN memperjuangkan aspirasi rakyat dan menjalankan fungsi partai dalam peningkatan kesadaran politik masyarakat," kata Yoga, Selasa (5/10/2021).
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono yang mengaku jika Golkar tidak mempersoalkan dihidupkannya kembali Partai Buruh. Menurut dia, Golkar menerima kehadiran Partai Buruh dalam dinamika partai politik di Indonesia.
"Tentu kita welcome, selama partai tersebut dibuat berdasarkan asas-asas ideologi yang sudah kita sepakati dan pahami. Ini kan juga merupakan bagian dalam proses pengawalan demokrasi," kata Dave, Selasa (5/10/2021).
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai kembalinya Partai Buruh yang diinisiasi oleh sejumlah serikat buruh adalah hal yang wajar dalam dunia politik.
"Merupakan hal yang wajar jika Partai Buruh reborn, karena untuk saat ini tak ada satupun partai yang benar-benar memperjuangkan nasib kaum buruh," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).
Ujang mencontohkan saat ramai penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang ditentang karena tidak berpihak kepada buruh, namun nyatanya tetap disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Itulah sebabnya, menurut Ujang, sejumlah serikat buruh ingin mendeklarasikan kembali Partai Buruh sebagai media perjuangan mereka.