PARBOABOA, Jakarta - Penularan virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan agar tidak terpapar varian ini.
Pada Senin (10/12), Kemenkes mengumumkan penambahan 92 kasus Omicron, sehingga jika ditotal saat ini sudah ada 506 kasus Omicron di Indonesia. Dari data diketahui jika varian Omicron ini ditemukan kebanyakan pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri, namun saat ini sudah ada 84 kasus yang merupakan transmisi lokal. Sehingga masyarakat harus bersiap jika lonjakan kasus terjadi, mengingat Omicron menyebar lebih cepat dari varian yang ada sebelumnya.
Dikutip dari laman Kemenkes, pasien Omicron yang terdeteksi saat ini belum menunjukkan gejala yang berat, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga pasien tidak membutuhkan perawatan serius di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pematauan dari dari dinas kesehatan.
Untuk melancarkan isolasi di rumah, saat ini pihak Kemenkes telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine dan start up bidang logistik serta Kimia Farma. Selain itu, Kemenkes juga menyertakan 400 ribu pil Molnupiravir untuk membantu pengobatan pasien.
''Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,'' ucap Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman Kemenkes, Rabu (12/11).
Sebagai langkah pencegahan pemerintah juga telah mengumunkan pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster yang akan dimulai hari ini. Vaksinasi booster akan diberikan secara gratis kepada masyarakat diatas usia 18 tahun, untuk membentuk perlindungan terhadap Covid-19 termasuk varian Omicron.