PARBOABOA, Serang – Satu unit odong-odong dikabarkan tertabrak kereta api, di Kampung Silebu, Kabupaten Serang, Banten. Dalam insiden itu, terdapat 20 orang korban, sembilan orang diantaranya dinyatakan tewas.
Kasat Lantas Polres Serang, AKP Tiwi Afrina pun membenarkan adanya kecelakaan maut tersebut yang menewaskan sembilan orang. Ia menyebut, korban merupakan empat orang anak-anak dan sisanya ibu-ibu.
"Kecelakaan terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Krangilan, Kabupaten Serang," katanya, Selasa (26/7).
Adapun data korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, yakni:
1. Nama : Saptiyah
Umur : 51 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
2. Nama : Sawiyah
Umur : 71 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
3. Nama : Saptanis
Umur : 42 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
4. Nama : Kadilah
Umur : 38 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
5. Nama : Sunenah
Umur : 55 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
6. Nama : Yanti
Umur : 22 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
7. Nama : Azzizatul Atiah
Umur : 2 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
8. Nama : Ismawati
Umur : 8 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
9. Nama : Amanda
Umur : 2 tahun
Alamat : Link. Cibetik RT/RW 10/03 Kel. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang.
Kronologi Kecelakaan
Diketahui, odong-odong tersebut ditabrak kereta api (KA) di Kragilan, Desa Silebu, Kecamatan Krangilan, Kabupaten Serang, Banten sekitar pukul 11.00 WIB. Polisi menyebut, odong-odong tersebut kelebihan muatan alias overkapasitas.
Menurut Iroh Rohayati, salah satu warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan bahwa sopir odong-odong tersebut sempat diberi peringatan oleh warga agar tidak melintas.
Namun, peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh sopir lantaran sedang memutar musik anak-anak dengan suara yang kuat.
"Dia (sopir) pakai musik, udah ada yang teriak juga, " kata Iroh kepada wartawan, Selasa (26/7).
Odong-odong tersebut, dikatakan Iroh, sempat berhenti di tengah rel. Tapi karena tidak bisa mundur, odong-odong memilih menerebos saat kereta datang.
"Sempet berhenti, dia cuma nggak bisa mundur, maksain maju kena (bagian) belakangnya, " ujarnya.
Warga lain, Sukma, mengatakan ada dua rombongan odong-odong saat kejadian. Satu odong-odong selamat karena sudah melintas terlebih dahulu.
"Itu penuh (penumpangnya)," tambahnya.
Biasanya, ada warga sukarela yang berjaga di perlintasan. Namun hari ini, kata Sukma, tidak ada warga yang berjaga.
"Biasanya ada orang warung jagain, ini pas lagi sepi. Ini juga nggak ada palang pintunya," katanya.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan sopir odong-odong berinisial JL di Polsek Kragilan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Pihak kepolisian mengatakan sopir memang membawa warga dan anak-anak berwisata antarkampung. Namun saat melintas di perlintasan Kampung Silebu, odong-odong mengalami kecelakaan.