15 Pilihan Obat Gusi Bengkak dan Nyeri, Lengkap dengan Penyebabnya

Ilustrasi gusi bengkak (Foto: Shutterstock/Stefano Garau)

PARBOABOA - Gusi bengkak atau gingivitis merupakan kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Namun, banyak orang masih menganggap sepele kondisi ini dan cenderung mengabaikannya.

Padahal, jika tidak diobati, gingivitis bisa berkembang menjadi masalah kesehatan gigi yang lebih serius, bahkan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan gusi dan gigi Anda.

Dalam artikel ini, Parboaboa akan membahas beberapa obat untuk gusi bengkak yang dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan. Namun perlu diingat bahwa pengobatan untuk gusi bengkak tergantung pada penyebabnya.

Yuk cari tahu penyebab gusi bengkak di bawah ini, agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menghindari masalah serius di masa depan.

Penyebab Gusi Bengkak

Ilustrasi gusi bengkak (Foto: Thinkstockphotos)

Gusi bengkak atau gingivitis disebabkan oleh penumpukan plak atau karang gigi dan gusi. Plak adalah lapisan lengket yang terbentuk pada gigi ketika sisa makanan dan air liur menggumpal bersama dengan bakteri.

Jika plak tidak dihilangkan dengan menyikat gigi dan benang gigi secara teratur, maka bakteri dapat menyebabkan peradangan pada gusi.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko penyebab gusi bengkak menurut The Role of Oral Hygiene in the Prevention and Treatment of Gingivitis:

1. Merokok atau mengunyah tembakau

Merokok atau mengunyah tembakau dapat memperburuk kondisi gingivitis dan membuat penyembuhan lebih sulit. Nikotin yang terkandung dalam rokok juga dapat mengakibatkan warna gigi menguning. Cara memutihkan gigi secara alami akibat rokok penting untuk diketahui.

Tak hanya itu, rokok dan tembakau juga dapat menghambat aliran darah ke gusi, sehingga membuat kondisi gusi menjadi lebih parah.

2. Diabetes

Kondisi diabetes dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan gusi, serta membuat pengobatan gusi lebih sulit. Diabetes juga dapat mempengaruhi aliran darah ke gusi, sehingga membuat kondisi ini lebih sulit untuk sembuh.

3. Kehamilan atau perubahan hormonal

Perubahan hormonal dapat mempengaruhi kondisi gusi dan membuatnya lebih sensitif terhadap bakteri penyebab gingivitis. Hal ini dapat menyebabkan gusi menjadi lebih bengkak dan mudah berdarah selama masa kehamilan atau menopause.

4. Kekurangan vitamin C dan D

Kekurangan vitamin C dan D dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan gusi, serta membuat gusi lebih rentan terhadap peradangan.

Vitamin C sangat penting untuk kesehatan gusi, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, yang penting untuk kesehatan gigi.

5. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan dapat membuat mulut menjadi lebih kering, yang dapat menyebabkan penumpukan plak lebih cepat dan menyebabkan kondisi gusi menjadi lebih parah.

6. Penyakit sistemik seperti HIV atau leukemia

Beberapa kondisi sistemik dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi dan membuatnya lebih rentan terhadap peradangan.

Orang yang menderita penyakit sistemik seperti HIV atau leukemia, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kondisi gusi yang buruk.

Obat Gusi Bengkak

Gusi bengkak terjadi ketika plak atau kotoran terakumulasi di sekitar gigi dan merusak jaringan lunak yang menopang gigi.

Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis yang lebih parah dan bahkan menyebabkan kehilangan gigi.

Lantas, gusi bengkak obatnya apa?

Berikut beberapa obat gusi bengkak menurut Journal of Clinical Periodontology:

1. Chlorhexidine Gluconate

Ilustrasi obat kumur untuk mengatasi gusi bengkak (Foto: Freepik)

Chlorhexidine gluconate merupakan obat kumur yang sering diresepkan untuk mengatasi infeksi gusi. Obat ini memiliki sifat antimikroba yang kuat dan dapat membantu mengurangi peradangan gusi serta memperbaiki kondisi kesehatan gigi.

Selain itu, obat ini juga mampu mengurangi peradangan gusi dan memperbaiki kondisi kesehatan gigi.

2. Fluoride

Fluoride adalah obat gusi bengkak yang dapat membantu menguatkan gigi dan mencegah karies. Obat obat untuk gusi bengkakini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada gigi yang dapat mencegah bakteri merusak gigi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Dentistry menemukan bahwa penggunaan fluoride secara teratur dapat membantu mengurangi risiko terjadinya gingivitis.

3. Peroksida Hidrogen

Peroksida hidrogen atau hydrogen peroxide adalah cairan antiseptik yang dapat digunakan untuk obat gusi bengkak dan membantu mengurangi peradangan pada gusi, serta mencegah terjadinya gusi bengkak. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri yang menyebabkan gingivitis.

Peroksida hidrogen dapat digunakan sebagai obat kumur untuk membantu membersihkan bakteri dan plak pada gusi, serta mencegah penyebaran infeksi. Obat ini juga membantu dalam mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada gusi.

4. Amoxicillin

Amoxicillin adalah antibiotik yang juga dapat dijadikan sebagai obat sakit gusi bengkak. Namun, obat ini harus diresepkan oleh dokter gigi dan diambil sesuai dosis yang dianjurkan. Penggunaan amoxicillin dipercaya dapat membantu mengurangi peradangan gusi.

5. Metronidazole

Obat gusi bengkak berikutnya adalah metronidazole. Antibiotik ini dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri di gusi. Sama seperti amoxicillin, obat ini juga harus diresepkan oleh dokter gigi dan diambil sesuai dosis yang dianjurkan.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Periodontology menemukan bahwa penggunaan metronidazole dapat membantu mengurangi peradangan gusi.

6. Paracetamol

Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang termasuk dalam kategori analgesik atau penghilang rasa sakit. Obat ini sangat umum digunakan sebagai pengobatan untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri yang disebabkan oleh gusi bengkak.

Obat gusi bengkak ini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin, zat kimia yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap peradangan dan nyeri. Paracetamol merupakan salah satu obat gusi bengkak apotik.

7. Zinc

Zinc atau seng adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk mempertahankan sistem kekebalan yang sehat dan membantu dalam proses penyembuhan. Zinc juga dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi yang menyebabkan gusi bengkak.

Suplemen zinc dapat dikonsumsi secara oral atau dioleskan langsung pada gusi. Dalam bentuk suplemen, zinc dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan. Konsumsi suplemen zinc secara rutin dipercaya bisa mengurangi peradangan gusi dan mencegah terjadinya gusi bengkak.

8. Clove Oil

Clove oil atau minyak cengkeh adalah salah satu obat alami yang dapat membantu mengobati gusi bengkak. Clove oil memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang sangat bermanfaat dalam mengatasi peradangan pada gusi.

Selain itu, minya cengkeh juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang biasanya terkait dengan gusi bengkak.

9. Thymol

Cara mengobati gusi bengkak disertai nyeri dapat dengan obat Thymol. Senyawa yang ditemukan dalam minyak thyme, tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Thymol memiliki sifat antimikroba yang kuat dan telah digunakan secara medis selama berabad-abad.

Thymol dapat digunakan sebagai obat kumur untuk membantu membersihkan bakteri pada gusi.

Dalam beberapa kasus, thymol juga dioleskan langsung pada gusi untuk membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

10. Ekstrak Teh Hijau Adalah Obat Gusi Bengkak Alami

Teh hijau dapat menjadi obat gusi bengkak (Foto: shutterstock.com/olenaa)

Ekstrak teh hijau mengandung senyawa yang disebut katekin, yang memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri yang menyebabkan peradangan gusi.

Tak hanya itu, ekstrak teh hijau dapat membantu mengurangi pembengkakan dan perdarahan pada gusi.

11. Omega-3

Gingivitis sering kali disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi yang menyebabkan peradangan pada gusi. Peradangan ini dapat menyebabkan gusi menjadi bengkak, merah, dan mudah berdarah.

Dengan sifat anti-inflamasi yang dimilikinya, omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi dan mempercepat proses penyembuhan.

12. Lidah Buaya

Menurut Journal of Indian Society of Periodontology, lidah buaya atau aloe vera mengandung senyawa aktif seperti asam salisilat, magnesium, kalsium, dan saponin yang dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan pada gusi.

Gel aloe vera dapat dioleskan langsung pada gusi untuk membantu meredakan peradangan dan pembengkakan pada gusi. Selain itu, aloe vera juga dapat digunakan sebagai obat gusi bengkak kumur dengan mencampurkan beberapa tetes gel aloe vera dengan air.

13. Vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Obat gusi bengkak ini dapat membantu dalam pembentukan jaringan ikat dan memperkuat gigi dan gusi.

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan peradangan gusi dan masalah kesehatan gigi lainnya.

ntuk menggunakan suplemen vitamin C, ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan atau konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter Anda sebelum mengonsumsinya.

14. Vitamin D

Vitamin D membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor, yang diperlukan untuk memperkuat gigi dan tulang. Vitamin D menjadi salah satu cara cara menyembuhkan gusi bengkak serta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah peradangan gusi.

15. Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan obat gusi bengkak paling ampuh yang mengandung senyawa asam laurat, yang memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi.

Sejak dulu, minyak kelapa dipercaya sebagai salah satu cara mengobati gusi bengkak disertai nyeri.

Untuk menggunakan minyak kelapa sebagai obat sakit gusi bengak, ambil satu sendok teh minyak kelapa dan berkumurlah selama 15-20 menit. Setelah itu, berkumurlah dengan air bersih dan sikat gigi seperti biasa.

Dengan memahami penyebab dan obat gusi bengkak akan membantu Anda mengatasi masalah mulut tersebut. Serta penting memperhatikan langkah-langkah pencegahannya.

Referensi:

  • The Role of Oral Hygiene in the Prevention and Treatment of Gingivitis
  • Journal of Clinical Periodontology
  • Journal of Clinical Dentistry
  • Journal of Periodontology
  • Journal of Indian Society of Periodontology
Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS