PARBOABOA, Jakarta - Ibu di West Yorkshire, Inggris nyaris tak bisa berjalan setelah membuat tato mata, jam, kompas, dan mawar besar di paha kanan.
Dia merasakan sakit yang luar biasa di paha beberapa jam setelah proses mentato. Tak hanya itu, paha kanannya mulai mengeluarkan cairan dan berbau busuk.
Peristiwa mengerikan itu menimpa Shyann Johanneson (26) pada April tahun lalu. Sebelumnya, dia sudah pernah mentato bagian tubuhnya yang lain, namun baru kali ini mengalami masalah.
Tak mau pahanya makin bermasalah, sehari kemudian dia pergi ke Rumah Sakit Universitas St James, di Leeds.
Dia mengira kesalahan berawal dari kesalahannya menggunakan krim mati rasa. Namun dokter mengatakan tinta tato masuk terlalu dalam ke dalam kulit dan memicu infeksi.
Infeksi paling parah terjadi pada area yang bertinta lebih gelap. Infeksi itu berkembang menjadi sepsis sehingga membuatnya berisiko memerlukan cangkok kulit.
Saat pengobatan, dia diberi antibiotik IV untuk melawan infeksi dan pereda nyeri. Dalam 48 kemudian, dia merasa lebih baik.
Meski demikian, ia harus kembali ke rumah sakit untuk mengganti perban setiap tiga hari sekali.
Setelah dua bulan pengobatan, kakinya menunjukkan tanda-tanda sembuh. Akhirnya dia dibekali perlengkapan untuk membalut dan membersihkan sendiri lukanya.
Ibu empat anak itu sembuh total setelah menjalani pengobatan dan pemulihan selama tiga bulan.
Lalu apa itu sepsis?
Dilansir dari WHO, Sepsis merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu infeksi.
Reaksi tubuh itu menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ itu sendiri.
Sepsis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur.
Saat seseorang mengalami sepsis, dia akan merasakan demam, detak jantung cepat, pernapasan cepat, kebingungan, dan nyeri.
Dalam kondisi lebih fatal, pasien akan mengalami syok, kegagalan banyak organ, hingga kematian.
Dilansir dari my.clevelandclinic, pengobatan sepsis harus dilakukan sesegera mungkin. Biasanya, pasien sepsis akan ditempatkan di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit untuk perawatan khusus.
Pasien akan menerima antibiotik jika mengalami infeksi bakteri.
Selain itu, pasien juga akan mendapatkan cairan IV (intravena) untuk menjaga aliran darah ke organ dan mencegah tekanan darah turun terlalu rendah.
Terkadang, obat vasopresor juga diperlukan untuk mencapai tekanan darah yang memadai.
Namun bila telah mengalami kegagalan organ, pasien memerlukan perawatan sepsis lain seperti dialisis untuk gagal ginjal atau ventilasi mekanis untuk gagal napas.
Pengobatan terakhir bila sepsis telah parah, maka pasien memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak.
Editor: Umaya khusniah