PARBOABOA - Pernahkah Bunda mendengar istilah Nunchi Parenting? Nunchi merupakan bahasa Korea yang artinya memiliki konsep membaca pikiran dan perasaan orang lain.
Nunchi Parenting merupakan bentuk pola asuh yang berasal dari Korea. Gaya pengasuhan ini mengacu pada konsep yang tak hanya sekadar sopan santun dan empati saja, namun mengajarkan anak untuk memiliki kecerdasan emosional.
Selain itu, gaya pengasuhan ini disebut dapat meningkatkan kecerdasan anak. Sehingga tak heran jika gaya pengasuhan ini dipercaya dapat menjadi rahasia hidup bahagia orang-orang Korea.
Seorang penulis buku, Euny Hong dalam bukunya yang berjudul The Power of Nunchi: The Korean Secret to Happiness and Success, mengatakan bahwa nunchi adalah seni memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang.
Kemampuan ini banyak ditemukan pada mereka yang peka terhadap dinamika dalam kelompok tertentu. Beberapa orang mengatakan bahwa ini sama seperti kemampuan membaca pikiran. Nah, tak heran jika gaya parenting ini sudah dikenalkan ke anak sejak dini.
Lantas, bagaimana penerapan Nunchi Parenting dalam mengasuh anak? Yuk, simak selengkapnya hanya di Parboaboa.
Pengertian Nunchi Parenting
Nunchi Parenting adalah pendekatan dalam mengasuh anak yang berasal dari budaya Korea dan didasarkan pada konsep "nunchi". Nunchi adalah kemampuan membaca situasi, memahami perasaan orang lain, dan merespons dengan tepat.
Dalam penerapan pola asuh ini, orang tua mengembangkan kecerdasan emosional mereka dan menggunakan kemampuan nunchi untuk memahami dan merespons kebutuhan, perasaan, dan tingkah laku anak.
Penerapannya melibatkan pengembangan kesadaran diri dan kemampuan mendengarkan yang aktif. Orang tua belajar untuk lebih peka terhadap perasaan anak, mengamati bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan konteks situasi.
Dengan memahami nunchi anak, orang tua dapat memberikan respons yang tepat, memberikan dukungan emosional, dan membantu anak mengelola emosi mereka sendiri.
Nunchi Parenting juga melibatkan komunikasi terbuka dan jujur antara orang tua dan anak. Orang tua menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk menyampaikan perasaan dan pikiran mereka tanpa takut dihakimi.
Selain itu, orang tua mengajarkan anak tentang empati, membantu mereka memahami perasaan orang lain, dan memberikan dukungan emosional ketika diperlukan.
Tujuan dari Nunchi Parenting adalah untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, mengembangkan kecerdasan emosional anak, dan membantu mereka menjadi individu yang sensitif, peka, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
Dengan mempraktikkan Nunchi Parenting, orang tua berupaya untuk memberikan pengasuhan yang berfokus pada kebutuhan emosional anak, memahami mereka dengan lebih baik, dan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara positif.
Makna Nunchi Parenting
Melansir dari buku Nunchi, Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain, kata nunchi sendiri memiliki arti 'tilikan-mata', atau seni waskita dalam menilai pikiran dan perasaan orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan, dan kedekatan.
Nunchi menjadi suatu seni dalam memahami apa yang orang-orang pikirkan dan rasakan dengan tujuan meningkatkan kualitas hubungan dalam hidup. Secara sederhana, konsep ini dapat memudahkan orang lain untuk bertindak sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Nunchi Berbeda dengan Empati
Menurut Euny Hong, nunchi berbeda dengan empati. Gaya pengasuhan asal Korea ini tidak berfokus pada satu individu saja, tetapi pada situasi di lingkungan sosial secara keseluruhan. Sementara, empati merupakan kemampuan seseorang dalam melihat situasi dari perspektif orang lain.
Jadi, konsep Nunchi Parenting ini menempatkan pengamatan seseorang pada situasi yang terjadi dilingkungan sekitar saja. Seperti memahami keadaan agar dapat memberikan respon yang tepat untuk situasi tersebut.
Manfaat Menerapkan Nunchi Parenting
Nunchi Parenting memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi anak-anak dan orang tua. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapannya:
-
Memperkuat Hubungan Orang Tua-Anak
Nunchi Parenting membantu membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Dengan mengembangkan kecerdasan emosional, orang tua dapat lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan anak.
Hal ini menciptakan ikatan yang lebih dalam dan memperkuat saling pengertian antara orang tua dan anak.
-
Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak
Nunchi Parenting mendorong perkembangan kecerdasan emosional pada anak. Mereka belajar mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri, serta mampu memahami dan merespons emosi orang lain dengan empati.
Kemampuan ini memungkinkan anak untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
-
Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Dengan penerapan Nunchi Parenting, anak-anak diajarkan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
Mereka belajar untuk menyampaikan perasaan dan pikiran mereka dengan lebih efektif, sehingga dapat membangun kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini akan bermanfaat dalam hubungan interpersonal mereka di masa depan.
-
Mengajarkan Empati
Nunchi Parenting membantu mengajarkan anak tentang empati. Mereka belajar untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain, melihat dunia melalui sudut pandang orang lain, dan memberikan dukungan emosional kepada orang lain.
Kemampuan empati ini membantu anak untuk menjadi individu yang peduli dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
-
Pembentukan Batasan yang Sehat
Nunchi Parenting melibatkan memberikan batasan dan disiplin yang tepat kepada anak. Dengan memberikan panduan yang jelas dan konsisten, anak-anak belajar tentang tanggung jawab, menghormati batasan, dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.
Ini membantu mereka mengembangkan kedisiplinan diri dan pemahaman tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan.
-
Peningkatan Kemandirian Anak
Dengan memperhatikan dan memahami nunchi anak, orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat dalam perkembangan kemandirian anak.
Anak-anak akan merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka merasa lebih percaya diri untuk mengambil keputusan, mengelola emosi, dan mengatasi tantangan hidup mereka sendiri.
Praktik dalam Pola Asuh Nunchi Parenting
Euny Hong mengatakan untuk mempraktikan konsep ini, seseorang hanya membutuhkan tiga aspek penting yaitu, mata, telinga, serta pikiran yang tenang.
Di Korea, biasanya orang tua mulai mengajarkan konsep nunchi pada anak-anak sejak usia tiga tahun. Mereka percaya bahwa kebiasaan baik yang diajarkan dapat melekat pada anak hingga dewasa nanti.
Konsep nunchi dalam praktik pola asuh dapat dikaitkan dengan sopan santun atau cara seseorang bersikap. Jadi, ketika anak melakukan kesalahan pada usianya, orang tua akan mengingatkan mereka untuk memiliki konsep nunchi dalam hidup mereka.
Pola asuh nunchi membantu orang tua mendidik anak-anak mereka menjadi pribadi yang baik dan mampu menghargai orang lain. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika konsep ini juga banyak diterapkan oleh orang tua di berbagai belahan dunia.
Menerapkan pola asuh nunchi juga membantu orang tua membentuk anak-anak agar lebih siap meraih kesuksesan secara menyeluruh. Ketika anak-anak terlatih untuk dengan bijak mengamati lingkungan sekitar, mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk mencapai kehidupan yang lebih sukses dan bahagia di masa depan.
Oleh karena itu, tidak hanya kecerdasan akademik yang perlu diajarkan oleh orang tua kepada anak-anak.
Kecerdasan sosial, seperti konsep nunchi ini, yang mendorong perilaku baik dan saling menghargai, juga sama pentingnya untuk diajarkan demi masa depan yang lebih baik bagi mereka.
Tantangan dalam Menerapkan Nunchi Parenting
Meskipun Nunchi Parenting memiliki manfaat yang signifikan, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh orang tua dalam menerapkannya, seperti berikut ini:
-
Memahami Nunchi Anak
Salah satu tantangan utama dalam menerapkan Nunchi Parenting adalah memahami nunchi anak. Setiap anak memiliki keunikan dan perbedaan dalam ekspresi emosional mereka.
Orang tua perlu mengasah kemampuan mereka untuk membaca perasaan, niat, dan kebutuhan anak dengan lebih baik. Ini memerlukan waktu, kesabaran, dan pemahaman yang mendalam tentang anak mereka.
-
Konsistensi dalam Respons Emosional
Penting bagi orang tua untuk memberikan respons yang konsisten dan tepat terhadap perasaan anak.
Namun, dalam situasi yang berbeda-beda, orang tua mungkin merasa sulit untuk memberikan respons yang konsisten secara emosional.
Tantangan ini dapat diatasi dengan meningkatkan kesadaran diri dan mempelajari strategi untuk mengelola emosi yang muncul saat mengasuh anak.
-
Menemukan Keseimbangan antara Kebebasan dan Batasan
Nunchi Parenting menekankan pentingnya memberikan kebebasan pada anak, tetapi juga menetapkan batasan yang sehat.
Menemukan keseimbangan antara memberikan kebebasan untuk mengembangkan kemandirian anak dan menetapkan batasan yang diperlukan bisa menjadi tantangan.
Orang tua perlu mempertimbangkan usia, perkembangan anak, serta situasi tertentu untuk menentukan batasan yang sesuai.
-
Menyikapi Tantangan dalam Pengasuhan
Dalam mengasuh anak, akan ada tantangan dan situasi yang menantang yang mungkin muncul.
Orang tua perlu menghadapi situasi-situasi ini dengan bijaksana dan mengambil tindakan yang sesuai.
Menerapkan Nunchi Parenting membutuhkan kesabaran dan ketenangan dalam mengatasi tantangan yang muncul sepanjang perjalanan pengasuhan.
-
Mengatasi Pengaruh Lingkungan Lain
Anak-anak tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua, tetapi juga oleh lingkungan di sekitar mereka.
Lingkungan sekolah, teman sebaya, media sosial, dan faktor lainnya dapat memengaruhi cara anak merespons emosi dan menghadapi tantangan.
Orang tua perlu menghadapi tantangan ini dengan membangun komunikasi yang kuat dengan anak dan membantu mereka memahami pengaruh lingkungan serta memperkuat kecerdasan emosional mereka.
Tips Sukses Menerapkan Nunchi Parenting
Berikut adalah beberapa tips untuk sukses menerapkan Nunchi Parenting:
1. Meningkatkan Kesadaran Diri
Pertama-tama, tingkatkan kesadaran diri Anda terhadap perasaan, niat, dan emosi Anda sendiri. Dengan memahami diri sendiri, Anda akan lebih peka terhadap perasaan anak dan dapat memberikan respons yang tepat.
2. Dengarkan dengan Aktif
Praktikkan pendengaran yang aktif saat berkomunikasi dengan anak Anda. Berikan perhatian penuh, dengarkan dengan cermat apa yang dikatakan anak, dan perhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.
Hal ini membantu Anda membaca nunchi anak dan memahami kebutuhan dan perasaan mereka dengan lebih baik.
3. Komunikasi Terbuka dan Jujur
Ciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka dan jujur antara Anda dan anak.
Ajarkan anak untuk menyampaikan perasaan dan pikiran mereka dengan bebas, tanpa takut dihakimi atau ditolak. Dengarkan dengan empati dan hargai pendapat mereka.
4. Ajarkan Empati
Dorong perkembangan kemampuan empati pada anak. Bicarakan tentang perasaan orang lain, beri contoh situasi empati, dan dorong anak untuk memahami perspektif orang lain.
Ajarkan mereka untuk merasakan perasaan orang lain dan memberikan dukungan emosional ketika dibutuhkan.
5. Berikan Batasan yang Konsisten
Tentukan batasan yang jelas dan konsisten untuk anak Anda. Jelaskan aturan dan harapan dengan cara yang dapat dimengerti anak.
Penerapan batasan yang konsisten membantu anak memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka.
6. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan sejauh yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan mereka.
Ini memberi mereka rasa kontrol yang sehat atas hidup mereka dan membantu mereka belajar mengenai tanggung jawab serta konsekuensi dari keputusan mereka.
7. Berikan Keteladanan Positif
Jadilah teladan yang baik bagi anak Anda. Perlihatkan mereka bagaimana mengelola emosi dengan baik, berkomunikasi secara efektif, dan menunjukkan empati kepada orang lain.
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi berperilaku yang diinginkan akan memberikan contoh yang baik bagi mereka.
8. Terus Belajar dan Mengembangkan Nunchi Anda
Teruslah belajar dan mengasah kemampuan nunchi Anda seiring dengan pertumbuhan anak Anda.
Bacalah buku tentang kecerdasan emosional, ikuti kursus, atau konsultasikan dengan ahli jika diperlukan. Perkembangan kemampuan nunchi Anda akan membantu Anda menjadi orang tua yang lebih sensitif dan responsif.
Demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu Nunchi Parenting. Gaya pengasuhan ini dapat menjadi referensi para Bunda dalam mengasuh buah hati di rumah. Semoga bermanfaat, ya.
Editor: Sari