PARBOABOA, Jakarta – Kelompok buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan sejumlah konfederasi buruh di tanah air bakal menggelar aksi unjuk rasa lanjutan.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi demo kali ini tetap membawa tiga tuntutan yang sama seperti tuntutan buruh pada demo-demo sebelumnya, yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja, dan menaikkan upah minimum 13 persen pada 2023.
“Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih lima ribu sampai tujuh ribu orang yang berasal dari Jabodetabek," kata Iqbal dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Bicaralah Buruh, Sabtu (17/09/2022).
Iqbal menambahkan, selain di Istana Negara, aksi serupa juga akan dilakukan massa buruh di seluruh provinsi di Indonesia. Dia menjelaskan, pihaknya akan terus menentang kenaikan harga BBM lantaran harga minyak dunia sudah turun.
Selain itu, menurut Iqbal, kenaikan BBM menyebabkan inflasi sehingga membuat daya beli kaum buruh, pekerja rumah tangga, hingga masyarakat miskin kota menjadi merosot. Dia memperkirakan daya masyarakat kecil sudah anjlok sebanyak 30 persen.
Lebih lanjut, kata Iqbal, besarnya angka itu disumbang oleh naiknya harga sewa rumah 12 persen, transportasi naik 20 persen, dan biaya makan naik 15 persen.
“Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan,” ucapnya.
Nilai BLT Tak Bermanfaat
Tak hanya itu, Iqbal juga menilai kebijakan pemerintah yang memberikan Bantuan Tunai Langsung (BLT) sebesar Rp150 ribu per bulan tak bermanfaat. Menurutnya, kebijakan tersebut tak cukup untuk membantu rakyat bertahan menghadapi lonjakan harga.
“Karena itulah, mengapa kemudian Partai Buruh bersama kelas pekerja menggelar aksi besar-besaran puluhan ribu buruh pada tanggal 4 Oktober,”tuturnya.
Sebelumnya, massa Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada 6 September 2022 lalu. Hingga kini, aksi tersebut belum membuahkan hasil.
Oleh karena itu, jika aksi yang digelar pada tanggal 4 Oktober mendatang tak kunjung direspon oleh pemerintah, Iqbal mengatakan, Partai Buruh bersama 60 federasi buruh akan menggelar aksi mogok nasional yang diikuti oleh 5 juta buruh, petani, pengemudi, dan kelas pekerja lainnya.
Editor: -