PARBOABOA - Saat ini, di China, sedang terjadi fenomena lonjakan kasus Pneumonia misterius yang terjadi di antara masyarakatnya yang membuat sejumlah rumah sakit penuh.
Saat ini patogen yang diduga memicu penyakit tersebut salah satunya adalah karena bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Infeksi akibat bakteri Mycoplasma pneumoniae bukan merupakan penyakit baru ataupun misterius. Kasus pneumonia akibat infeksi bakteri tersebut sudah banyak dilaporkan di dunia sebelum pandemi Covid-19. Kasus infeksi tersebut banyak ditemukan pada anak usia sekolah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyampaikan jika wabah Pneumonia yang menyerang anak-anak di China diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma.
Imran menyampaikan bakteri tersebut merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernafasan sebelum COVID-19.
“Di China, mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus Pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa COVID-19,” ujarnya mengutip dari Antara.
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas apa itu Mycoplasma Pneumoniae, gejala, penyebaran serta cara pencegahannya. Selengkapnya, simak informasi di bawah ini!
Apa Itu Mycoplasma Pneumoniae?
Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan manusia.
Bakteri ini termasuk dalam genus Mycoplasma dan merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki dinding sel yang kaku, sehingga berbeda dari bakteri kebanyakan..
Melansir Central for Disease Control and Prevention (CDC), MP atau Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan meliputi hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Seseorang dapat terinfeksi bakteri ini di bagian hidung atau tenggorokan tanpa merasakan gejala sakit.
Untuk itu, infeksi bakteri ini kerap dikenal dengan pneumonia berjalan karena terkadang gejalanya cukup ringan dan penderita tidak memerlukan perawatan medis di rumah sakit.
Meskipun relatif ringan, tapi bakteri ini termasuk salah satu penyebab terbanyak kasus pneumonia yang menyerang masyarakat.
Selain itu, terkadang infeksi Mycoplasma pneumoniae pada orang dengan daya tahan tubuh lemah atau lansia bisa menyebabkan komplikasi parah, seperti ensefalitis, gangguan ginjal, atau anemia hemolitik.
Selain menjadi penyebab pneumonia, bakteri MP juga dapat menimbulkan penyakit trakeobronkitis, sakit tenggorokan, dan infeksi telinga tengah.
Penyebaran Mycoplasma Pneumoniae
Bakteri mycoplasma bisa menyebar melalui kontak langsung dengan droplet yang berasal dari hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi ketika batuk atau bersin. Selain itu penularannya diperkirakan memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi.
Biasanya wabah mycoplasma pneumoniae sering terjadi di tempat-tempat yang ramai seperti sekolah, asrama, rumah sakit, dan tempat ramai lainnya. Penyebarannya terjadi secara perlahan dan orang yang terinfeksi biasanya menularkan kurang dari 20 hari.
Orang yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi mycoplasma pneumoniae biasanya orang yang sembuh dari penyakit pernapasan.
Selain itu orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang melemah juga mempunyai risiko tinggi terkena infeksinya.
Gejala Bakteri Mycoplasma Pneumoniae
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dokter Spesialis Anak, Gina Noor Djalillah, mengatakan jika pneumonia ini bisa menyerang semua usia. Akan tetapi akan sangat rawan terkena pada anak-anak dan lansia.
Adapun gejala infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae pada anak, sebagai berikut.
- Demam,
- Batuk,
- Sesak nafas,
- Bersin,
- Hidung tersumbat atau berair,
- Sakit tenggorokan,
- Mata berair,
- Mengi,
- Hingga muntah dan diare.
Cara Pencegahan Mycoplasma Pneumoniae
Sementara itu dalam menjaga diri agar terhindar dari infeksi Mycoplasma Pneumoniae bisa dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah infeksi Mycoplasma Pneumoniae:
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin.
- Jika tidak mempunyai tisu batuk atau bersin ke lengan atas atau siku dan hindari bagian tangan.
- Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
- Jika tidak ada sabun dan air maka cuci tangan menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Terus menjaga tubuh agar sistem kekebalan tubuh kuat dalam melawan infeksi tersebut
Demikianlah informasi mengenai bakteri Mycoplasma Pneumoniae yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat dan tetap menjaga Kesehatan ya!
Editor: Wanovy