PARBOABOA, Medan – Mendekati akhir bulan Ramadan mengisyaratkan Hari Raya Idul Fitri 2024 sebentar lagi.
Namun, nuansa lebaran kali ini tampaknya berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Setelah sekian lama, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah akan kembali merayakan Idulfitri bersama pada 10 April 2024.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, melalui Ketua Umumnya, Haedar Nashir mengumumkan perkiraan hari raya Idulfitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh pada 10 April 2024.
Hal itu disampaikannya di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta pada Sabtu (06/04/2024) lalu.
Jatuhnya Idulfitri 2024 versi Muhammadiyah ini diperkirakan akan sama dengan kalender Hijriah dari pemerintah Indonesia, dimana Lebaran akan jatuh pada 10 April.
Haedar Nashir mengingatkan masyarakat agar tidak perlu bingung, walaupun awal Ramadan tahun ini antara Muhammadiyah dan NU mengalami perbedaan hari.
Sama ataupun beda, ia meyakini bahwa seluruh umat muslim di Indonesia akan mampu menjaga toleransi.
Ibadah selama bulan Ramadan tentunya akan menumbuhkan sikap masyarakat dalam menghormati perbedaan.
Diketahui, dalam penetapan Idulfitri 1445 H akan ditentukan berdasarkan hasil sidang isbat yang akan dilakukan pemerintah pada 9 April 2024.
Kementerian Agama (Kemenag) biasanya akan mengumumkan hasil sidang penentuan 1 Syawal itu dalam sebuah konferensi isbat dengan pemangku kepentingan.
Dilansir dari situs Kementerian Agama, Senin (08/04/2024), Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin mengatakan sidang isbat merupakan penetapan resmi sesuai dengan Undang-Undang.
Pasal 52A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama mengatur landasan hukum sidang isbat.
Dalam pasal itu, dinyatakan bahwa dalam menentukan awal suatu bulan pada tahun Hijriah, Pengadilan Agama memberikan sanksi isbat rukyat hilal.
Walaupun belum diumumkan secara resmi, menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 Kementerian Agama, 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh pada 10 April 2024.
Tanggalan kalender ini mengisyaratkan bahwa Rabu 10 April 2024 akan menjadi hari raya Idulfitri bagi semua umat muslim di Indonesia.
Perlu diketahui, NU sampai saat ini belum menetapkan awal Syawal 1445 Hijriah secara formal. Umumnya, NU menetapkan awal Syawal dan Ramadan dengan metodologi yang sama persis dengan pemerintah.
Teknik yang digunakan itu dikenal dengan istilah rukyatul hilal. Dengan prosedur ini, bulan baru dapat diamati secara langsung. Satu bulan diperpendek menjadi 30 hari jika hilal tidak terlihat atau tidak muncul.
Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan teknik yang berbeda dalam menentukan awal Ramadan dan Idulfitri.
Muhammadiyah menggunakan teknik yang melibatkan esensi bentuk bulan baru. Perhitungan itu membuat Muhammadiyah menentukan tanggal lebih awal di Ramadan.
Akan tetapi, untuk teknik perhitungan yang sama, Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri akan jatuh pada 10 April 2024.
Berdasarkan hasil perhitungan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, Deklarasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/2024 berfungsi sebagai dasar untuk penetapan ini.
Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan dan penentuan yang dilakukan oleh masing-masing pihak, baik pemerintah maupun, NU dan Muhammadiyah diperkirakan hari raya Idulfitri 1445 Hijriah akan jatuh pada hari yang sama yaitu Rabu 10 April 2024.
Walaupun, kepastian tanggal ini masih akan menunggu hasil sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 9 April 2024.
Penetapan Idulfitri 2024 yang sama antara NU dan Muhammadiyah kali ini menunjukkan kesamaan persepsi dan upaya untuk menyatukan umat Islam dalam merayakan hari yang suci.
Karenanya, Haedar Nashir meminta agar seluruh umat muslim di Indonesia menyambut hari raya Idulfitri 2024 dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan, serta semangat persaudaraan yang tinggi sesama umat Nabi Muhammad.
Editor: Fika