PARBOABOA – Ketika kita menjalani kehidupan yang sibuk, terkadang kita cenderung melupakan momen berharga bersama anak-anak kita. Kita mungkin terjebak dalam multitasking, sibuk dengan pekerjaan, tugas rumah tangga, atau urusan pribadi lainnya.
Namun, dengan mempraktikkan mindful parenting, kita diajak untuk menghadirkan diri sepenuhnya dalam momen bersama anak-anak kita.
Mindful parenting artinya melibatkan kesadaran yang mendalam terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan kita sebagai orang tua.
Ini berarti kita menjadi lebih sadar terhadap emosi kita sendiri, seperti stres atau kelelahan, yang dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan anak-anak. Dengan kesadaran ini, kita dapat lebih memahami dan merespons kebutuhan anak-anak dengan lebih baik.
Lalu, apa itu mindful parenting? Apa manfaatnya terhadap anak? Bagi orang tua yang ingin menerapkannya kepada Si buah hati, sebaiknya pelajari dan cari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang pola pengasuhan tersebut lewat tulisan di bawah ini.
Arti Mindful parenting
Mindful parenting adalah pendekatan dalam mendidik anak yang menggabungkan kesadaran diri (self-awareness) dan perhatian penuh (full attention) terhadap momen saat ini.
Dalam praktik mindful parenting, orang tua dengan sengaja dan dengan penuh kesadaran terlibat secara emosional dan mental dalam pengasuhan anak-anak mereka.
Mindful parenting melibatkan kesadaran mendalam tentang pikiran, perasaan, dan perilaku kita sebagai orang tua, serta memperhatikan kebutuhan dan emosi anak-anak kita.
Dalam menerapkannya, kita belajar untuk mengenali dan mengelola emosi negatif, menumbuhkan kemampuan empati, dan membangun hubungan yang erat dengan anak-anak kita.
Dengan mempraktikkan mindful parenting, orang tua mengajarkan anak-anak untuk hidup dalam momen sekarang dan menghargai setiap pengalaman yang mereka alami.
Ini membantu anak-anak mengembangkan kesadaran diri yang kuat, mengatur emosi dengan baik, serta mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang bijaksana.
Manfaat Mindful Parenting
Berbagai dampak positif bagi orang tua dan anak-anak yang menerapkan mindful parenting, seperti:
1. Mengurangi stress
Praktik mindful parenting membantu orang tua mengurangi tingkat stres. Dengan fokus pada momen sekarang dan menghadirkan diri secara penuh saat berinteraksi dengan anak-anak, orang tua dapat merasakan kehadiran mereka dengan lebih intens. Hal ini membantu mengurangi kecemasan yang terkait dengan masa depan atau masa lalu.
2. Meningkatkan hubungan orang tua-anak
Mindful parenting membantu membangun hubungan yang lebih dalam antara orang tua dan anak. Dengan memberikan perhatian penuh kepada anak-anak, orang tua dapat memahami kebutuhan dan emosi mereka dengan lebih baik. Hal ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, serta memperkuat hubungan keluarga secara keseluruhan.
3. Mengembangkan kemampuan pengaturan diri anak
Dengan mempraktikkan mindful parenting, anak-anak diajarkan untuk lebih sadar akan pikiran, perasaan, dan tindakan mereka sendiri. Mereka diajarkan untuk mengatur emosi dengan lebih baik dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Hal ini membantu mengembangkan kemampuan pengaturan diri yang lebih baik pada anak.
4. Meningkatkan konsentrasi dan kehadiran mental
Praktik mindful parenting melibatkan kehadiran mental yang penuh saat berinteraksi dengan anak-anak. Ini membantu meningkatkan konsentrasi orang tua dan anak-anak, sehingga lebih mudah untuk terlibat dalam aktivitas yang sedang dilakukan. Dengan fokus yang lebih baik, orang tua dan anak dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam momen sehari-hari.
5. Mengembangkan empati dan pemahaman sosial
Melalui mindful parenting, orang tua mengajarkan anak-anak untuk memahami dan menghargai perasaan dan perspektif orang lain. Dengan memperhatikan emosi dan kebutuhan anak, orang tua membantu anak mengembangkan kemampuan empati dan pemahaman sosial yang lebih baik. Hal ini mendukung perkembangan keterampilan sosial dan hubungan yang sehat dengan orang lain.
6. Meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
Dengan mempraktikkan mindful parenting, baik orang tua maupun anak-anak dapat merasakan peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan.
Dengan menghadirkan diri secara penuh dalam momen sekarang, orang tua dapat menikmati hubungan yang lebih harmonis dengan anak-anak, sementara anak-anak merasa didengarkan dan diperhatikan dengan penuh kasih sayang.
Prinsip Mindful Parenting
Berikut ini prinsip-prinsip dari mindful parenting adalah sebagai berikut:
1. Mendengarkan dengan perhatian penuh
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendengarkan anak dengan perhatian yang penuh. Jika Bunda ingin menerapkan mindful parenting kepada anak, mendengarkan menjadi kunci utama. Sebaiknya, Bunda mampu berbicara pada anak dengan penuh empati, dan menyediakan ruang untuk memposisikan diri sebagai pendengar.
Apabila hal ini dilakukan, maka setiap masalah akan terselesaikan dengan baik, karena komunikasi berjalan dua arah. Selain itu, Bunda harus dalam kondisi yang tenang dan santai.
Luangkan waktu untuk bermeditasi. Duduk tenan selama 5-30 menit setiap hari dan usahakan hal ini dilakukan di tempat dan waktu yang sama. Hal ini akan membuat Bunda menjadi lebih tenang saat akan berbicara pada anak.
2. Tidak menghakimi anak
Setiap orang tua pasti pernah mengalami stres, dan rasanya ingin menumpahkan semuanya pada anak. Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa menyiasatinya dengan metode STOP (Stop, Take a Breath, Observe dan Proceed-Berhenti, Tarik napas, Amati, dan Proses).
Saat Bunda merasakan stres, sebaiknya berhenti sejenak berbicara pada anak dan tarik napas dalam untuk menenangkan pikiran Bunda. Cara ini akan memudahkan Bunda untuk mengetahui penyebab stres dan kemudian memproses ketenangan tubuh serta pikiran Bunda.
3. Kesadaran Penuh dalam Mengendalikan Emosi
Sejatinya anak bukanlah pendengar yang baik, mereka adalah peniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Apa yang dilakukan orang tua tentunya tak luput dari kesalahan. Jika Bunda berusaha menjadi orang tua yang sempurna dan menerapkan standar terlalu tinggi pada anak, justru hal ini akan membuat anak sulit untuk merasa kecewa dan menerima kegagalan. Sebab itu perlunya pola asuh mindful agar dapat menyadari kesalahn yang dilakukan dan berusaha untuk memperbaiki diri.
4. Menjadi orang tua yang adil dan bijaksana
Sikap adil dan bijaksana penting untuk dimiliki oleh para orang tua. Hal ini akan membentuk anak menjadi lebih baik. Salah satunya yaitu memberikan hak penuh pada anak untuk nantinya menentukan jalan hidup.
Memberikan hak ini bukan berarti Bunda memberikan kebebasan tanpa batas, namun lebih kepada memperlihatkan pada anak bahwa ada saatnya mereka akan jauh dari orang tua dan menjalani semua secara mandiri.
Tak hanya melatih kemandirian, pola asuh mindful juga memberikan batasan yang sehat antara orang tua dan anak-anaknya.
5. Menumbuhkan rasa kasih sayang
Mndidik anak dengan penuh kasih sayang, besar kemungkinan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang juga penuh kasih sayang. Misalnya, berbicara dengan penuh kelembutan dan tidak bertengkar di hadapan anak.
Mindful parenting akan membawa efek positif terhadap anak. Anak akan merasa dihargai, mampu mengomunikasikan masalah kepada orang tua dengan baik, dan mengasumsikan keluarga sebagai tempat yang penuh kasih sayang.
Cara Menerapkan Mindful Parenting
Dikutip dari Gottman, mengelola emosi dan perilaku merupakan kunci untuk mengajari anak-anak cara mengelola emosi dan perilaku mereka.
Sebelum menerapkan pola pengasuhan sadar pada anak, Anda harus terlebih dahulu memiliki kendali diri agar bisa menjadi contoh yang baik bagi anak.
Pengasuhan sadar berarti memberikan perhatian penuh saat bersama anak, tanpa gangguan seperti pekerjaan atau gawai.
Menjadi orang tua yang penuh perhatian berarti memperlihatkan perasaan Bunda, bukan berarti Bunda harus marah-marah saat anak melakukan kesalahan atau melarang Bunda untuk marah.
Namun, penting bagaimana Bunda memberikan respons yang tepat kepada anak tanpa menggunakan kekerasan.
Orang tua menjadi lebih sadar akan perasaan dan pikiran, tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan anak, mampu mengatur emosi, tidak terlalu keras pada diri sendiri dan anak, mampu menahan diri dalam situasi sulit, menghindari reaksi impulsif, dan hubungan Bunda dengan anak menjadi lebih dekat.
Kelemahan Penerapan Mindful parenting
Penerapan pola asuh mindful parenting juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kelemahan yang mungkin muncul dalam praktik mindful parenting:
1. Waktu dan Komitmen
Praktik mindful parenting membutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen yang tinggi dari orang tua. Dalam kehidupan yang sibuk, mungkin sulit untuk selalu hadir sepenuhnya dalam setiap momen bersama anak-anak.
Orang tua perlu berusaha menemukan keseimbangan antara perhatian penuh kepada anak-anak dan tanggung jawab lainnya, seperti pekerjaan atau tugas rumah tangga.
2. Kesulitan Mengelola Emosi Sendiri
Mindful parenting mengajarkan orang tua untuk mengelola emosi mereka sendiri dengan baik saat berinteraksi dengan anak-anak.
Namun, terkadang orang tua dapat mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi negatif, seperti marah atau frustasi. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi dengan anak-anak dan menghambat penerapan mindful parenting yang efektif.
3. Kesulitan Menghadapi Tantangan dalam Pengasuhan
Pola asuh mindful parenting tidak selalu memberikan solusi instan untuk semua masalah dalam pengasuhan anak.
Orang tua mungkin menghadapi tantangan khusus, seperti masalah tidur, perilaku yang sulit, atau konflik dalam keluarga. Dalam situasi-situasi seperti ini, mempraktikkan mindful parenting mungkin membutuhkan pemikiran kreatif dan strategi lain yang sesuai dengan situasi.
4. Tidak Ada Pendekatan yang Universal
Setiap anak dan keluarga memiliki keunikan sendiri, dan tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua.
Apa yang berhasil dalam praktik mindful parenting untuk satu keluarga mungkin tidak efektif untuk yang lain.
Orang tua perlu memahami dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu anak-anak mereka.
5. Tekanan Sosial dan Standar yang Tinggi
Dalam masyarakat yang sering kali menempatkan tekanan dan standar yang tinggi pada orang tua, ada kemungkinan merasa tertekan untuk menjadi "orang tua yang sempurna" dalam praktik mindful parenting.
Tekanan ini dapat menimbulkan perasaan bersalah atau ketidakmampuan, yang dapat menghalangi keberhasilan praktik mindful parenting.
Pentingnya Self Care bagi Orang Tua
Self-care merupakan hal yang penting bagi orang tua dalam praktik mindful parenting. Mengurus diri sendiri dengan penuh perhatian dan kasih sayang merupakan investasi penting untuk kesejahteraan pribadi dan kemampuan menjadi orang tua yang efektif.
Berikut ini adalah pentingnya self-care bagi orang tua:
-
Keseimbangan Emosional
Dalam menghadapi tuntutan dan tekanan sehari-hari sebagai orang tua, penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
Melalui self-care, orang tua dapat mengisi ulang energi mereka, mengelola stres, dan mengembalikan keseimbangan emosi. Ini membantu mereka menjadi lebih sabar, tenang, dan responsif dalam berinteraksi dengan anak-anak.
-
Contoh Perilaku Sehat
Orang tua yang merawat diri sendiri memberikan contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental mereka sendiri, orang tua mengajarkan pentingnya self-care dan memperkuat nilai-nilai sehat dalam keluarga.
Anak-anak akan belajar mengenali dan menghargai pentingnya merawat diri mereka sendiri di masa depan.
-
Kualitas Interaksi yang Lebih Baik
Ketika orang tua merawat diri sendiri, mereka memiliki energi dan ketersediaan mental yang lebih baik untuk berinteraksi dengan anak-anak.
Mereka dapat memberikan perhatian penuh dan kehadiran dalam momen bersama, serta merespons kebutuhan anak dengan lebih baik. Hal ini membantu membangun ikatan yang lebih kuat antara orang tua dan anak.
-
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Self-care melibatkan mengurus kesehatan fisik dan mental. Orang tua yang menjaga kebugaran fisik mereka dengan olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pola makan seimbang dapat memiliki energi yang lebih baik untuk menjalani tugas-tugas orang tua.
Selain itu, menjaga kesehatan mental melalui aktivitas seperti meditasi, hobi, atau waktu bersantai membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
-
Menghargai Diri Sendiri sebagai Individu
Self-care memungkinkan orang tua untuk menghargai diri mereka sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat pribadi. Dengan memberikan waktu dan perhatian pada diri sendiri, orang tua memperkuat identitas mereka di luar peran orang tua. Hal ini memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan pribadi yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas hubungan dengan anak-anak.