Masyarakat Simalungun Tagih Janji Pemprov Sumut Selesaikan Jalan Provinsi Ruas Pematang Siantar-Perdagangan

KendKondisi ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Pematang Siantar-Perdagangan rusak dan berlubang. Tampak beberapa lubang di ruas jalan tersebut ditimbun oleh warga dengan pasir dan bebatuan. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik)

PARBOABOA, Simalungun - Masyarakat Desa Sejahtera, Kecamatan Siantar, Kilometer 5, G. Purba (54) meminta Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menepati janji terkait perbaikan jalan provinsi ruas Pematang Siantar-Perdagangan di Simalungun yang hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.

Padahal proyek jalan provinsi tersebut menelan anggaran sekitar Rp2,7 triliun yang dilaksanakan dalam beberapa tahun anggaran atau multiyears.

"Kemarin katanya bulan 8 (Agustus) sudah rampung untuk ruas jalan ini, tapi lihatlah sampai sekarang belum ada dikerjain," katanya kepada PARBOABOA.

Bahkan saat ini, kondisi jalan provinsi itu semakin memburuk. Purba menyebut, lubang yang menganga di tengah badan jalan juga semakin dalam dan hanya ditimbun dengan tanah dan batu oleh kontraktor.

"Sempat kemarin sudah lumayan, walaupun sebatas ditimbun saja. Tapi karena dibiarkan ya kembali lagi seperti itu. Kemarin saya lihat warga kampung situ kembali menutup lubang di jalan tersebut, karena kalau nunggu pemerintah kesannya terlalu berharap," keluhnya.

Purba meminta agar Pemprov Sumut menjalankan komitmennya terkait perbaikan jalan di seluruh wilayah, termasuk Simalungun, karena berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Pemerintah harus tegas dan komitmen lah. Jalan ini kalau dalam keadaan baik maka perekonomian masyarakat juga akan semakin baik," ungkapnya.

ketgamb Kondisi ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Pematang Siantar-Perdagangan rusak dan berlubang, namun tak kunjung diperbaiki. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik) #end

Sementara itu, salah seorang warga Desa Sipoldas Kecamatan Panei, Janson mengatakan jalan menuju desa tempat tinggalnya sudah diperbaiki, sedangkan ruas jalan setelah Desa Sipoldas belum juga diperbaiki.

"Kalau dari Simpang Raya ke Sipoldas sudah bagus jalan, tapi setelah Sipoldas masih rusak," katanya.

Janson mengaku khawatir jika jalan yang sudah diperbaiki kembali rusak, karena jalan penghubung lainnya masih belum diperbaiki.

Apalagi, lanjut Janson, di jalan yang diperbaiki tersebut tidak ada drainase, sehingga jika curah hujan tinggi, air luapan akan mengalir ke jalan.

"Takut juga tidak lama masa jalan ini, karena kalau hujan air dari parit pinggir meluap dan mengalir ke jalan. Maunya jangan tanggung diperbaiki, drainasenya juga," imbuhnya.

Diketahui, proyek perbaikan jalan provinsi ruas Pematang Siantar-Perdagangan di Simalungun tak kunjung diperbaiki. Anggaran perbaikan jalan tersebut sebesar Rp2,7 triliun.

Beberapa ruas jalan yang masih rusak di antaranya sepanjang 200 meter dari total 6 kilometer yang diperbaiki di ruas Panei Tongah-Embong, 10 kilometer dari total 23,7 kilometer di ruas jalan Simpang Raya-Tigaras dan 300 meter di kilometer 5 ruas Pematang Siantar-Perdagangan.

Sebelumnya, saat rapat koordinasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Januari 2023 lalu, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengultimatum perbaikan jalan Pematang Siantar-Perdagangan harus selesai sebelum akhir 2023.

Selain itu, pada Mei 2023, Sekretaris Daerah Sumut, Arief S Trinugroho juga pernah menyebut perbaikan jalan tersebut akan rampung pada Agustus 2023.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS