PARBOABOA, Jakarta - Di tengah perkampungan Betawi, Masjid Al Khairaat yang dibangun abad 16 oleh leluhur dengan sebutan Datuk, masih berdiri kokoh di Condet, Jakarta Timur.
Tim Parboaboa bertemu dengan keturunan salah satu datuk, Tini (43) bercerita tentang masjid yang dulunya dibangun saat masih hutan belantara, sebagai tempat ibadah sekaligus persinggahan para pemberontak melawan Belanda.
Kata Tini, Masjid Al Khairaat salah satu yang tertua di Jakarta. Dia merupakan keturunan dari leluhur Almarhum Haji Abdul Hamid. Saat itu yang yang membangun Datuk Kudul dan Datuk Ji’in di abad 16 dengan struktur pondasi kayu jati, kayu nangka dan batu kali Ciliwung.
Dia melanjutkan, kawasan masjid tersebut masuk bagian Kerajaan Tanjung Jaya yang dipimpin Pangeran Surawisesa dengan kepercayaan kuno Sunda Wiwitan.
“Ada sembilan datuk membangun dan menyebarluaskan agama Islam, kemudian merancang taktik penyerangan ke Pelabuhan Sunda Kelapa saat zaman Belanda,,” kata Tini, Minggu (29/01/2023).
Di Tempat berbeda tim Parboaboa menemui pemerhati sejarah dan budaya Condet, Kong Cemen (44). Menurutnya Masjid Al Khairaat bangunan ikonik di Condet.
Kata dia, tempat yang menjadi masjid, dulunya tempat persinggahan para santri dari Bogor, Banten dan Pekalongan yang ikut dalam rencana penyebaran Islam.
Masjid inipun kata dia, sempat mengalami pemugaran di 1970, sehingga konstruksi aslinya berubah. “Bangunan lamanya dihancurkan tidak tersisa, namun saat ini kepengurusan sudah dikembalikan kepada keturunan asli Datuk Kudul,” ungkap Kong Cemen.