Parboaboa, Pematang Siantar – “Tak ada nasi rasanya kurang afdol”. Pernyataan tersebut sering sekali kita dengar. Namun pernyataan itu tidak salah, karena pada kenyataanya nasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi orang Indonesia saat hendak menyantap lauk pauk.
Nasi menjadi makanan khas orang Indonesia. Di zaman sekarang ini, sangatlah mudah bagi kita untuk mendapatkan nasi. Berbeda dengan orang – orang zaman dahulu.
Zaman dahulu sangat sulit untuk mendapatkan nasi, sehingga orang – orang dulu mengganti nasi dengan jagung, singkong , dan sagu. Namun jangan salah, ketiga bahan makanan tersebut juga sama mengenyangkan seperti nasi. Selain mengenyangkan bahan makanan tersebut juga menyehatkan.
Jagung, singkong dan sagu kemudian diolah menjadi makanan yang lezat dan mengenyangkan. Pada hakikatnya, makanan pengganti nasi harus mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kandungan tersebut yang dapat mengenyangkan dan menambah energi untuk beraktivitas.
Ada beberapa makanan tradisional khas Indonesia yang dapat dijadikan pengganti nasi. Seperti tiwul, nasi jagung, gatot hingga horok – horok.
Beberapa makanan tersebut sudah pasti dapat mengenyangkan. Ada yang bisa disantap bersama lauk seperti urapan sayur, orek tempe hingga sambal. Namun ada juga yang hanya dapat disantap dengan gula merah dan taburan kelapa.
Mau tahu, makanan apa saja itu? Berikut ini Parboaboa sudah merangkum beberapa makanan tradisional pengganti nasi yang dapat mengenyangkan. Simak baik – baik ya.
Berikut 5 makanan tradisional pengganti nasi yang dapat mengenyangkan
1. Tiwul
Tiwul merupakan makanan tradisional yang berasal dari tanah Jawa. Makanan tradisional ini banyak ditemui di kawasan Wonogiri, Pacitan, Gunung Kidul, dan sekitarnya. Makanan ini dapat dijadikan sebagai pengganti nasi.
Terbuat dari singkong, pastinya tiwul bikin kenyang. Singkong yang digunakan untuk membuat tiwul harus dikeringkan terlebih dahulu atau biasa disebut gaplek.
Kemudian gaplek tersebut dihaluskan hingga menjadi butiran mirip seperti tepung. Setelah menjadi butiran, tiwul harus dibersihkan terlebih dahulu kemudian barulah dikukus.
Tiwul dapat dinikmati dengan paduan asin dan manis. Rasa asin bisa disantap dengan urapan sayur, tempe goreng, ikan asin, hingga sambal. Lalu untuk rasa manis bisa ditambahkan gula jawa atau gula aren dan taburan kelapa. Pada zaman dahulu, tiwul dijadikan makanan sehari – hari pengganti nasi saat penjajahan Jepang.
2. Gatot
Gatot bukanlah nama orang ataupun nama jalan. Gatot merupakan makanan tradisional yang banyak ditemui di tanah Jawa. Sama halnya dengan tiwul, gatot juga terbuat dari singkong. Namun bukan singkong segar, melainkan dari singkong yang gagal tumbuh.
Nama gatot juga berasal dari singkatan “Gagal Total” karena singkong yang gagal tumbuh tersebut. Makanan ini juga banyak ditemui di Gunung Kidul sama seperti tiwul. Bisa tercipta gatot karena tanah di Gunung Kidul terkenal tandus dan kering hingga banyak singkong yang gagal panen.
Gatot biasanya diolah dengan cara dikukus, rupanya terlihat tak menarik karena warna coklat kehitaman. Namun jangan salah soal rasa tak kalah enak dari singkong rebus. Teksturnya juga sangat kenyal. Biasanya gatot ditaburi dengan parutan kelapa. Gatot juga sangat mengenyangkan, tak heran jika makanan ini dapat dijadikan sebagai pengganti nasi.
3. Nasi Jagung
Makanan tradisional yang satu ini kerap ditemui di tanah Jawa. Jika dilihat dari bentuknya, makanan ini mirip seperti nasi. Hanya saja makanan ini terbuat dari jagung yang dihaluskan lalu diolah dengan cara dikukus. Sama halnya nasi putih pada umumnya, nasi jagung juga bisa mengenyangkan saat disantap.
Nasi berwarna kuning terang ini harus disantap dengan beragam lauk. Seperti tumisan sayur, lauk yang digoreng, dan sambal agar rasanya tidak hambar. Menyantap nasi jagung dengan beragam lauk pauk banyak ditemui di pedesaan Jawa dan Madura.
Proses pembuatan nasi jagung tidaklah repot. Karena sudah banyak yang menawarkan nasi jagung dalam kemasan instan di pasaran. Nasi jagung tersebut tinggal dikukus lalu disantap. Jumlah kalorinya terbukti lebih rendah dari nasi putih biasa.
4. Horok – horok
Masih dari tanah Jawa, makanan pengganti nasi lainnya adalah horok – horok. Makanan yang satu ini berasal dari Jepara. Namanya cukup unik yaitu horok – horok. Makanan tradisional ini sudah sangat populer sejak masa G30SPKI.
Berbeda dengan makanan sebelumnya, horok – horok terbuat dari tepung pati pohon aren. Proses pembuatannya juga tidak mudah, karena memakan waktu berjam – jam. Horok – horok ini bentuknya mirip dengan lontong, hanya saja teksturnya lebih kasar.
Horok – horok dibungkus menggunakan daun pisang atau daun jati. Di Jepara, horok – horok dinikmati dengan bakso, pecel, gulai, dan lainnya. Horok – horok memiliki rasa yang gurih dan memiliki tekstur yang empuk.
5. Papeda
Makanan tradisional lainnya adalah Papeda. Papeda juga makanan pengganti nasi yang dapat mengenyangkan. Makanan ini berasal dari tanah Papua. Papeda terbuat dari sagu yang diseduh. Teksturnya lengket dan untuk menikmatinya harus digulung menggunakan sendok kayu.
Bagi orang Papua, papeda dijadikan makanan sebagai pengganti nasi. Karena rasanya yang hambar, biasanya mereka menyantap dengan ikan kuah kuning dan tumisan sayur. . Karena rasanya yang hambar, biasanya mereka menyantap dengan ikan kuah kuning dan tumisan sayur. Karena teksturnya yang lengket, biasanya papeda yang telah digulung – gulung tersebut diletakkan di piring yang berisi ikan kuah kuning. Selain ikan kuah kuning, papeda bisa juga ditambahkan dengan sambal atau tumisan bunga pepaya.
Nah, demikianlah makanan tradisonal pengganti nasi yang enak sekaligus mengenyangkan dan kamu wajib mencicipinya. Semoga ulasan kami dapat bermanfaat dan selamat mencoba.