PARBOABOA, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) adalah hal yang kerap terjadi, termasuk saat Pemilu 2004 lalu saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini merupakan respon Mahfud atas ucapan SBY yang menilai akan ada kecurangan di Pemilu 2024 mendatang.
Mahfud mengklaim mengetahui mengenai kecurangan tersebut karena saat itu dirinya menjabat sebagai hakim Mahkamah Konstitusi dan menerima gugatan hasil pemilu dari berbagai pihak.
"Pada zaman Pak SBY juga banyak kecurangan. Sebagai hakim MK (Mahkamah Konstitusi) ketika itu saya tahu itu," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Kamis (22/09/2022).
Menko Polhukam itu menjelaskan, kecurangan saat era SBY memang bukan dilakukan pemerintah terhadap partai politik (parpol), melainkan kecurangan antar pendukung parpol sebagai kontestan pemilu.
"Lah, buktinya mereka menggugat ke MK atas hasil perolehan suara yang diperoleh partai lain. Bahkan ada juga yang menggugat karena merasa dicurangi oleh sesama anggota partai," imbuhnya.
Tak hanya era SBY, Mahfud memaparkan jika kecurangan saat Pemilu juga terjadi di zaman Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto. Bahkan saat itu kecurangan langsung dilakukan oleh penguasa.
"Zaman Orde Baru, dulu curangnya vertikal dilakukan penguasa, sekarang curangnya horizontal terjadi antarkelompok rakyat yang sama-sama ikut pemilu," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (15/09/2022), SBY mengatakan dirinya mendapat informasi penyelenggaraan Pemilu 2022 bisa tidak jujur dan adil.
SBY menyebut bahwa dia mengetahui informasi pemilihan presiden nanti akan diatur untuk dua pasangan kandidat sesuai keinginan penguasa. Itulah sebabnya, SBY mengaku harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY seperti dilihat dari unggahan akun Tiktok @pdemokrat.sumut.