PARBOABOA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan dirinya tidak mengambil keuntungan dari penyediaan alat tes Covid-19, seperti polymerase chain reaction (PCR) dan antigen.
Jenderal Purnawirawan berusia 74 thun itu kembali menampik tudingan yang mengarah kepadanya terkait tuduhan dirinya mengambil keuntungan yang ia dapatkan berasal dari hasil investasi sahamnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan dan laboratorium yang mengelola tes Covid-19.
Hal itu diungkapkannya pada saat menjadi narasumber di acara podcast Close The Dor yang ditayangkan di saluran YouTube Deddy Corbuzier.
Luhut mengatakan kalau tudingan terhadap dirinya sangat tidak berdasar. Dia bahkan menantang para penudingnya untuk mengajukan audit demi mendapatkan data yang valid terkait tuduhan mengambil keuntungan dari bisnis PCR itu.
"Sama sekali tidak ada (mengambil keuntungan). Saya jutru menyumbangkan uang saya. Silahkan diaudit biar tahu saya ada nggak menerima deviden”, tegas Luhut melalui YouTube Deddy Corbuzier, Rabu, 10 November 2021.
Luhut kemudian menjelaskan dirinya sudah bersusuah payah mencari PCR dengan harga yang miring untuk kebutuhan di tanah air. Menurutnya PT. GSI telah melakukan cara yang tepat untuk dapat terus menyediakan PCR tersebut. Namu jika disebut meraup keuntungan dengan berbinis dengan rakyat, Luhut menampik dengan tegas. Dia bahkan menantang agar dilakukan audit unutk mendapatkan data yang benar.
Lebih lanjut Luhut menyebut kondisi masyarakat saat pandemi ini memang sedang dilanda kekacau terutama saat pandemi sedang parah-parahnya beberapa waktu lalu. Hal itu yang membuat banyak kecurigaan pada masyarakat yang membuat saling menuding dan menyalahkan masing-masing pihak.
Namun Luhut meminta agar berbagai pihak tetap cerdas dan bertanggung jawab dalam melepaskan tudingan dan tuduhan. Dia bahkan mencontohkan sebuah media besar yang menuding negatif terhadap dirinya. Menurutnya tulisan yang dikeluarkan media besar itu tidak berdasakan bukti. Hal itu kontradiksi dengan nama besar media tersebut. Luhut dan Deddy sama-sama setuju media tersebut hanya mencari sensasi demi meraup trafik yang tinggi.
“Jangan supaya perusahaanmu yang sudah megap-megap itu bangkit, lantas mengorbankan seluruh negara ini,” ketus Luhut yang disambut gelak tawa Deddy.
Terkait banyaknya tudingan dan bullying yang diterimanya, Luhut mengatakan dirinya berhak atas keadilan. Menurutnya jika dirinya tidak bersalah, dia akan mengejar pembullinya tersebut. Dia memaparkan jika mendapat keadilan adalah hak asasi semua orang termasuk dirinya.
“Aku harus membela kebenaranku, sampai langit ketujuh pun saya akan hadapi”, tegas Luhut.