PARBOABOA, Karo – Hari kedua pencarian korban bencan longsor di Kabupaten Karo, Sumatera Utara membuahkan hasil. Tim SAR gabungan telah menemukan dua orang korban pekerja proyek dalam keadaan meninggal dunia tertimpa material longsor di areal proyek pembangunan TPA di Desa Sugihen, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo. Dengan begitu sebanyak empat korban telah ditemukan dengan keadaan tiga meninggal duina dan satu orang selamat.
Hingga sore dihari kedua, Tim SAR gabungan yang masih berupaya mencari seorang korban lagi terpaksa menghentikan pencarian mengingat kondisi alam yang cukup terjal dan lokasi longsor sudah mulai gelap, Senin (27/09/2021). Pencarian akan dilanjutkan hari Selasa, 28 September 2021.
Komandan Regu Tim Evakuasi Kantor SAR Medan Ardika menjelaskan diharri keddua pencarian korban longsor, IM SAR gabungan menemukan dua korban dalam kondisi tewas yaitu pekerja proyek yang bernama Rehan (19) dan Reza (19). Sedangkan satu orang korban lagi belum ditemukan.
Ardika memparkan TIM SAR Gabungan menemukan beberapa kendala dalam upaya pencarian korban pada hari ini, yaitu keterbatasan personel dan juga faktor kondisi alam.
Kata Ardika, kondisi tanh sekitar lokasi longsor masih labil sehingga personel yang turun ke lokasi tidak bisa berbuat terlalu banyak. Hal itu mengingat matelial longsoran yang masih cukup tebal dan juga dikhawatirkan terjadinya longsor susulan.
Ardika menambahkan, proses pencarian yang dilanjutkan hari Selasa akan dilakukan dengan tambahan sebanyak 15 orang personel yang datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai.
"Kita akan dapat tambahan kekuatan 15 orang personil dari BPBD Binjai. Ini sangat membantu kita dalam pencarian korban besok ,“ tutupnya, Senin (27/9/2021).
Sebelumnya diberitakan, bencara longsor yang terjadi di Desa Sugihen, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara menimbun sebanyak lima pekerja proyek penahan tebing, pada Minggu sore (26/9/2021). Penyebab longsor itu akibat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Karo. Dari lima korban, yang kesmuanya merupakan pekerja proyek, sebanyak tiga di antaranya meninggal dunia, satu orang selamat, sedangkan satu orang masih dinyatakan hilang.