PARBOABOA, Jakarta – Polri menemukan 46 botol yang diduga berisi minuman keras (miras) oplosan di sekitaran Stadion Kanjuruhan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, botol miras tersebut menjadi barang bukti dan kemudian dibawa ke laboratorium forensik (labfor) untuk diperiksa. Ukuran botol tersebut sekitar 550 mililiter.
"Di area stadion, memang ditemukan barang bukti diduga miras sebanyak 46 botol. Sampel miras yang saat ini sedang dianalisa dan diperiksa labfor. Diduga miras campuran atau biasa disebut oplosan ukuran 550ml " kata Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (08/10/2022).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing. Ia dan pihaknya mengklaim menemukan puluhan botol plastik yang berisi minuman keras dengan keadaan belum dibuka atau masih tersegel.
"Ada banyak ditemukan minuman keras. Dalam botol plastik itu sampai 42 botol dan belum diminum masuk stadion. Ini kenapa bisa masuk? Seharusnya ada penggeledahan. Yang tanggung jawab itu pelaksana," ucap Erwin Tobing dalam konferensi pers di Malang, Selasa (04/102022).
Erwin menyayangkan sejumlah kelalain yang dilakukan oleh Panitia Pelaksana saat laga Arema DC vs Persebaya Surabaya. Pasalnya, selain tidak membuka pintu untuk suporter, Panpel juga tidak melakukan pemeriksaan secara maksimal karena masih ditemukan banyaknya botol yang diduga minuman keras di lorong Stadion Kanjuruhan.
Perkembangan Kerja TGIPF
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Stadion Kanjuruhan membeberkan progres pengusutan tragedi di Kanjuruhan.
“Investigasi kita lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga, terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan, sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggung jawab di setiap tahapan itu,” ujar Doni Monardo selaku anggota TGIPF Kanjuruhan dalam keterangan tertulis, Sabtu (08/10/2022).
Doni menerangkan, pihaknya membagi beberapa tim. Satu tim mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan supporter.
Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang. Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya.
"Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas mendapatkan keterangan yang bisa diakses dari Jakarta," ujar Doni.