PARBOABOA, Jakarta – Komet raksasa yang dinamai dengan C/2014 UN271 atau Bernardinelli-Bernstein (BB), dikabarkan tengah melaju ke arah bumi dengan kecepatan 35.000 km/jam.
Komet BB pertama kali dilihat oleh badan ruang angkasa Amerika Serikat atau NASA dengan menggunakan teleskop Hubble pada 2010 lalu. Namun, NASA baru bisa menjelaskan bentuk komet ini secara lengkap pada saat sekarang.
NASA mengatakan, inti komet berisi kumpulan es yang memiliki massa sekitar 500 trilliun ton dengan lebar 137 kilometer. Ukuran komet BB lebih besar dari komet lain yang pernah dilihat oleh beberapa astronom sebelumnya.
Bahkan, Ukuran komet BB dinilai lebih besar dari salah satu negara bagian di Amerika Serikat dan lebih besar juga dari Provinsi Kalimantan Timur di Indonesia.
"Kami telah menduga bahwa komet ini sangat besar, karena sinarnya sangat terang meskipun jaraknya masih sangat jauh," ujar David Jewitt, guru besar ilmu planet dan astronomi di Universitas California, Los Angeles (UCLA).
Namun demikian, para ilmuwan mengatakan komet BB tidak akan menabrak bumi. Sebab, lintasannya akan menjauhi bumi sekitar 1 milliar mil atau sama dengan jarak antara saturnus dengan matahari.
Di Indonesia sendiri, Fenomena komet BB ini juga menjadi sorotan komunitas astronomi Indonesia. Salah satu ahli astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BriN) Thomas Djamaluddin yang mengatakan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan komet BB.
"Ya, itu sudah jadi perhatian komunitas astronomi global, termasuk di Indonesia," kata Thomas dalam keteranggannya, Sabtu (16/4/2022).
Sebagai Informasi, para ilmuwan memprediksi komet BB akan bisa dilihat dengan mata telanjang pada tahun 2031. Sebab, pada tahun itulah komet BB akan melewati bumi dengan jarak yang terdekat.