PARBOABOA - Kita semua tahu bahwa Rasulullah SAW dikelilingi oleh para sahabatnya dengan karakteristik yang beragam.
Diantara banyaknya sahabat Rasul, ada seorang kenalan Rasul yang dikenal dengan sifatnya yang sangat usil, siapakah dia?
Ya, benar sekali. Dia adalah seorang sahabat yang bernama Nu'aiman bin Ibnu Amr bin Raf'ah. Beliau berasal dari kalangan Anshar dan jugan Ashabul badr karena ia pernah berjihad bersama Rasulullah saat Perang Badar.
Menurut beberapa sumber cacatan sejarah, Rasulullah akan selalu bahagia dan juga tertawa jika berada dekat dengan Nuaiman.
Lantas, apa saja sih kisah Nuaiman sahabat Nabi ini? Daripada penasaran yuk langsung simak kisahnya.
Kisah Nu'aiman 'Menjual' Temannya
Kisah Nuaiman sahabat Nabi yang pertama adalah ia pernah “menjual” temannya, dima kisah ini sendiri dicerikan dari Ibnu Majah.
Ia mengatakan bahwa, pada suatu hari Nu'aiman pernah diajak berdagang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam (daerah maju pada masanya). Salah satunya ada Suwaibith bin Harmalah.
Saat itu hari mulai menjelang siang, Nu'aiman yang kala itu sudah mulai merasa lapar pergi menghampiri Suwaibith yang saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan.
Kala itu, Suwaibith yang memang menjaga penuh amanah yang diberikan kedanya lantas menolak permintaan Nu'aiman yang hendak meminta satu potong roti untuknya.
Hingga akhirnya Nu'aiman berkata kepada Suwaibith , "Kalau memang begitu, artinya kamu setuju saya buat ulah," Nu'aiman pun pergi berjalan menuju ke arah pasar dan mencari kawasan yang menjual hamba sahaya.
Dimana, pada zaman Nabi, hamba sahaya biasanya dijual untuk menjadi pekerja. Hingga kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah.
Tak hanya itu, Nu'aiman juga menjelaskan bahwa hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu kekurangan yakni berteriak bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya.
Mengetahui hal tersebut, orang-orang yang mendengar pernyataan tersebut tentu saja tertarik dan Nu'aiman mengajaknya mengadap Suwaibith.
"Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya saya," kata Nu'aiman pada mereka.
Setelah memberikan sejumlah uang kepada Nu'aiman, mereka pun pergi menghampiri Suwaibith dengan tujuan untuk menangkapnya.
Suwaibith yang terkejut akan hal tersebut kemudian berkata, "Saya bukan hamba sahaya, saya orang merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka sudah tahu kekurangannya itu.
Setelah beberapa saat kemudian, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang kemudian dijawab oleh Nu'aiman, "Sudah saya jual, wahai Abu Bakar,"
Mendengar hal tersebut lantas membuat Abu Bakar Ash-Shiddiq bingung dan Nu'aiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu.
Apa yang terjadi kala itu sampai ke telingan Rasulullah SAW dan beliau tertawa dengan lucu mendengarkan kisah ini.
Kisah Nu'aiman dan Hadiah Madu
Kisah Nuaiman sahabat Nabi yang berikutnya adalah tentang dirinya dan juga hadiah madu.
Dikisahkan, pada suatu hari, sahabat nabi yang bernama Nu'aiman melihat penjual madu yang kepanasan setelah berkeliling menjajakan dagangannya.
Akan tetapi, sampai saat itu belum ada satupun dagangannya yang terjual. Lantas, Nu'aiman datang menghampiri pegang tersebut dan mengajaknya ke kediaman Rasulullah SAW.
Kala itu ia ingin memberikan sebuah hadiah kepada Rasulullah dengan madu tersebut. Nu'aiman pun meninggalkan penjual madu tersebut setelah menitipkan beberapa pesan kepadanya,
"Aku akan pergi karena masih ada urusan. Sebentar lagi penghuni rumah itu akan keluar dan membayar kepadamu harga madu itu,"
Mendengar pesan tersebut, sang pedagang madu lantas pergi mengetuk pintu rumah milik Rasulullah dan memberikan madu tersebut kepadanya. Tentunya, Rasulullah merasa tersentuh dengan madu yang dianggapnya adalah hadiah untuknya.
Hingga disuatu ketika, Rasulullah pun membagikan madu-madu itu kepada para sahabatnya yang lain. Ketika beliau sedang membagikan madunya, sang penjual madu berteriak, "Wahai Rasul! Bayarlah madu itu!"
Mendengar hal tersebut, Rasulullah merasa sedikit heran dan juga terkejut, dan sesaat kemudia ia memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi kala itu.
"Ini pasti perbuatan Nu'aiman," kata beliau sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak lama setelah kejadian itu, Rasulullah pun memanggil Nu'aiman untuk menemuinya. Beliau meminta penjelasan maksud di balik perilaku dari Nu'aiman tersebut.
Akan tetapi, lagi dan lagi, jawaban yang dilontarkan oleh sabahatnya tersebut malam membuat Rasulullah tersenyum. Nu'aiman berkata,
"Aku ingin berbuat baik kepadamu, Ya Rasul. Tapi aku tidak punya apa-apa,"
Melalui cerita ini, Rasulullah SAW seakan memaklumu sifat Nu'aiman yang suka mengusilinya, namun sesungguhnya memiliki hati yang baik.
Selain kisah Nuaiman sahabat Nabi, mukjizat Nabi Nuh juga menjadi salah satu hal yang sangat menarik untuk diketahui.