Kisah Cyntia Rismaul Nainggolan, Atlet Disabilitas Peraih Tiga Medali di SOWSG Jerman 2023

Cyntia Rismaul Nainggolan, atlet disabilitas yang meraih tiga medali lomba senam ritmik di ajang SOWSG Berlin 2023, di Jerman. (Foto: PARBOABOA/Halimah)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Prestasi luar biasa diraih Cyntia Rismaul Nainggolan, seorang siswi dari Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Santa Lucia Pematang Siantar, Sumatra Utara yang berlaga di Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 Berlin, Jerman.

Prestasi internasional itu diraih Cyntia yang tergabung dalam tim Merah Putih untuk cabang olahraga senam ritmik. 

Di SOWSG 2023, Cyntia berhasil meraih tiga medali, satu perak dan dua perunggu.  Ia berhasil mengalahkan atlet dengan disabilitas intelektual lainnya dari 170 negara.

Sebelum berangkat ke Jerman, semua atlet disabilitas termasuk Cyntia dan pelatihnya mengikuti pemusatan latihan selama satu bulan di Pelatnas Semarang, Jawa Tengah sebagai persiapan untuk kompetisi tersebut.

Ketika ditanya PARBOABOA terkait perasaannya bisa meraih tiga medali sekaligus di ajang internasional, Cyntia mengaku bangga atas prestasi yang ia raih. Apalagi, Cyntia bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang olahraga bagi penyandang disabilitas di luar negeri.

“Pastinya senang ya, saya bisa sampai ke tingkat Internasional. Bisa ke luar Negeri dengan membawa nama Indonesia,” ucap Cyntia sembari tersenyum bangga.

Cyntia mengatakan ia telah menekuni latihan senam ritmik sejak 2022. Ia begitu tertarik dengan latihan senam ritmik ketika guru-guru di sekolah SLB-C mendukungnya dan turut mengajarinya dalam meningkatkan kefasihannya melafalkan gerakan senam ritmik.

“Saya belajar senam ritmik dari tahun 2022, rutin melakukan latihan bersama dengan guru-guru di sini. Tidak ada guru privat khusus untuk mengajari senam, hanya ada guru-guru yang kompak mengajari saya hingga saya bisa,” jelas Cyntia.

Sebelum mengikuti pertandingan di tingkat Internasional, Cyntia juga mengikuti perlombaan tingkat nasional yang dilakukan di Semarang. Di ajang tersebut, Cyntia meraih peringkat kedua dan berkesempatan mengikuti perlombaan ke jenjang internasioanl.

“Walaupun saat mengikuti kejuaraan nasional, saya hanya mendapatkan peringkat kedua. Saya masih bisa berkesempatan mengikuti perlombaan Senam Ritmik ke tingkat Internasional,” pungkasnya.

Cyntia berharap prestasi yang ia peroleh bisa menjadi contoh nyata bagi banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus. 

"Anak-anak dengan disabilitas juga memiliki potensi dan kesempatan mencapai hal-hal besar dalam hidup mereka," katanya.

Jadi Kebanggaan SLB-C Santa Lucia Pematang Siantar

Cyntia Rismaul Nainggolan bersama suster Cecilia Situmorang di SLB C Santa Lucia Pematang Siantar. (Foto: PARBOABOA/Halimah) 

Prestasi Cyntia ini tentunya memberi kebanggaan tersendiri terhadap sekolahnya, SLB-C Santa Lucia Pematang Siantar.

Menurut Kepala sekolah SLB-C Santa Lucia, Suster Cecilia Situmorang, prestasi yang diraih Cyntia berkat dukungan dari rekan-rekan terdekat, pemerintah daerah dan pusat.

“Pastinya, kami dari pihak SLB Santa Lucia Pematang Siantar merasa bangga dengan prestasi yang telah diraih anak didik kami Cyntia. Kami juga sangat berterimakasih kepada Pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang telah memberikan fasilitas kepada para atlet kami saat melakukan perlombaan dan pelatihan di sana,” katanya kepada PARBOABOA, Sabtu (22/7/2023).

Suster Cecilia juga menekankan prestasi luar biasa ini menunjukkan anak-anak dengan keterbelakangan intelektual atau disabilitas memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa.

Ia berharap prestasi ini dapat menginspirasi anak-anak dengan kebutuhan khusus lainnya dan membuktikan mereka juga bisa berprestasi di tingkat internasional.

“Dengan prestasi yang diterima oleh Cyntia ini semoga bisa membuka mata masyarakat di luar sana. Bahwa anak yang mengalami keterbelakangan intelektual atau disabilitas bisa berprestasi hingga tingkat internasional,” ungkap Suster Cecilia.

Ia juga mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi yang sangat membanggakan untuk sekolah dan juga keluarga Cyntia. Apalagi menurutnya, tidak semua kekurangan itu berarti tidak sempurna.

“Kita dari pihak sekolah selalu mendukung dan siap memberikan materi dan bekal kepada anak-anak yang datang ke sekolah ini. Dalam peraihan prestasi ini, anak-anak disabilitas yang mempunyai talenta khusus, bisa juga mendunia. Anak penyandang disabilitas intelektual bukanlah anak yang tidak bisa berprestasi,” jelas Suster Cecilia.

Ia berharap prestasi dan semangat juang Cyntia menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengatasi segala rintangan dan meraih kesuksesan dalam bidang-bidang yang mereka tekuni. Termasuk mengingatkan masyarakat, bahwa setiap orang pantas mendapatkan kesempatan dan dukungan untuk berkembang serta menunjukkan potensinya.

“Dengan prestasi yang diterima oleh Cyntia menunjukkan bahwa pentingnya dukungan dan kesempatan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka dalam berbagai bidang, termasuk olahraga,” pungkasnya.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS