PARBOABOA, Jakarta – Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengeruk endapan lumpur di kali Ciliwung Lama untuk mengantisipasi banjir mengingat sudah memasuki musim penghujan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ahmad Anwar (39).
“Harus cek dan pantau terus, pengerukannya juga dilakukan sedalam dua meter dan cukup dalam juga ini,” kata Ahmad saat ditemui Parboaboa di Kali Ciliwung Lama, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (26/12/2022).
Ahmad menjelaskan, masalah utama yang selalu ditemukan saat dikeruk banyaknya sampah di kali.
“Selain sampah, ada juga itu batang pohon dan gulungan besi. Jadi kalau itu menumpuk di kali, airnya mudah meluap ke atas.Kita harus sigap, kebersihan di kali paling utama,” ucapnya.
Salah satu warga setempat, Wani (45) mengatakan, jika tidak dikeruk, besar kemungkinan warga di sekitar sungai terkena luapan air Kali Ciliwung.
“Iya untung itu kalinya dikeruk, apalagi sudah musim hujan, kalau tidak, bisa-bisa airnya meluap sampai ke tempat warga-warga yang ada di sini,” kata Wani saat ditemui Parboaboa di tempat yang sama.
“Kalau tidak dikeruk airnya jadi meluap, jadi bisa-bisa tempat kita kena banjir kayak kemarin-kemarin lagi,” ucapnya kembali.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menargetkan akan menggarap normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer. Kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/11/2022) lalu.
Langkah pertama yang dilakukan dengan menganggarkan Rp700 miliar dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023.
Dana itu akan digunakan untuk pembebasan lahan di empat kelurahan yakni, Cililitan, Jakarta Timur seluas 0,8 hektare. Kemudian Rawajati, Jakarta Selatan 1,5 hektare, Cawang, Jakarta Timur 2,25 hektare dan Kampung Melayu, Jakarta Timur seluas 1,95 hektare.