PARBOABOA, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 lalu, terus bertambah. Pada hari ini, Kamis (16/3/2023), Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengumumkan bahwa total korban meninggal dunia akibat kebakaran tersebut kini mencapai 25 orang, meningkat dari sebelumnya yang dilaporkan 23 korban.
Nicke Widyawati mengatakan bahwa penambahan korban ini disebabkan oleh beberapa pasien yang sebelumnya masih dirawat di rumah sakit akibat luka bakar meninggal dunia. Hingga saat ini, Nicke menyebut 21 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Kami sangat berduka cita atas meninggalnya 25 orang dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Beberapa pasien yang masih dirawat di rumah sakit juga akhirnya meninggal dunia," kata Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI.
Sementara itu, Dirut Pertamina itu mengatakan, seluruh tenda pengungsian yang didirikan untuk warga terdampak sudah kosong. Dia mengaku, Pertamina menawarkan rusun untuk warga. Namun, sebagian pengungsi lebih memilih untuk tinggal di rumah kontrakan. Sehingga, Pertamina memberikan uang untuk sewa tiga bulan serta memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari kepada pengungsi yang masih tinggal di rumah kontrakan.
Pertamina mencatat, total bantuan untuk para korban Depo Plumpang mencapai Rp 1,72 miliar per 11 Maret 2023, dengan 74 persen berasal dari Pertamina Group sebesar Rp 1,26 miliar, dan sisanya 26 persen dari BUMN lainnya sebesar Rp 451 juta. Selain kebutuhan sehari-hari, bantuan tersebut juga mencakup psikologi dan trauma healing bagi para korban.
Seperti diketahui, kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 pukul 20.11 WIB di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Editor: Rini