parboaboa

Jejak Terakhir Tanjung Oost di Kampung Gedong, Rumah Konglomerat VOC

M Prasetyo | Metropolitan | 17-12-2022

Sisa puing Rumah Tanjung Oost milik tuan perternakan sapi Kampung Gedong, Riemsdijk Ament (Foto: Parboaboa/Pras Wiratmoko)

PARBOABOA, Jakarta - Rumah Tanjung Oost punya sejarah penting. Berada di Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, bangunan sisa peradaban VOC itu menjadi saksi bisu yang masih ada di tengah kehidupan masyarakat asli Condet.

Bangunan ini pada masanya, termasuk rumah yang megah. Pernah dimanfaatkan menjadi sekolah, ada kawasan peternakan dan pernah mengalami kebakaran hebat. 

Tim Parboaboa saat mendatangi Rumah Tanjung Oost (Landhuis) yang lokasinya berada di tengah perkomplekan asrama polisi lalu lintas Jakarta Timur. Kondisinya terlihat kotor, karena ada banyak sampah. 

Untuk mengetahui sejarah tentang Rumah Tanjung Oost, Parboaboa menemui salah seorang pemerhati sejarah dan kebudayaan Condet,  Matsasih. Dia menceritakan sejarah Rumah Tanjung Oost yang dahulunya rumah terbesar di wilayah Condet Kampung Gedong.

Menurut hasil penelusuran yang Matsasih temui dari berapa dokumen lama milik Belanda dan buku-buku penelitian, Rumah Tanjung Oost milik konglomerat Belanda sekaligus anggota Dewan Hindia Belanda Pieter Van de Velde.

Pieter Van de Velde membeli tanah seluas 2,5 kilometer persegi milik orang Tionghoa bernama Ni Hoe Kong pada 1756, lalu dibangunnya rumah dengan lama pengerjan dari 1757-1759.

“Saat rumah sudah terbangun, tuan Pieter Van de Velde wafat pada 1759. Nasib lahan dan bangunan ini berganti-ganti kepemilikan hingga sampai ke tuan Riemsdijk Ament,” katanya belum lama ini kepada Parboaboa.

Matsasih melanjutkan bercerita, pada 1930, Ament yang sudah sah memiliki lahan tersebut,  mendirikan perusahaan peternakan sapi. 

“Masyarakat Condet banyak memberikan julukan tentang rumah besar ini, Gedong Ki Dekle, Gedung tinggi dan Rumah Gedong dari sini lah muncul asal-usul Toponim daerah Kampung Gedong karena lokasi Landhuis ini berdiri,” ucapnya.

Di tempat terpisah, seorang guru silat sekaligus pemerhati sejarah dan budaya Condet, Kampung Gedong, Babe Naih punya kisah masa kecil yang masih terekam dengan jelas di rumah sisa peninggalan VOC tersebut. 

Dia menceritakan masa kecilnya yang sering bermain dan bersekolah rakyat di dalam Rumah Tanjung Oost nan megah. 

Kata dia, bentuk bangunannya mirip kala jengking, dengan dua paviliun besar di bagian kanan dan kiri  gedung utama.

“Ibarat capitnya bentuk gedung tengah (utama) besar memanjang ke arah bantaran ciliwung Kampung Gedong,” ucap Bane Naih.

Babe Naih melanjutkan bercerita, pada 1974 bangunan Rumah Tanjung Oost mengalami kebakaran hebat dan mengakibatkan gedung tinggi itu hancur menjadi abu.

Editor : -

Tag : #sejarah rumah tanjung oost    #bangunan peninggalan belanda    #metropolitan    #rumah tua    #jejak kolonialisme    #batavia    #   

BACA JUGA

BERITA TERBARU